Smelter Alumina Raksasa Milik Antam-Inalum Siap Beroperasi pada Kuartal I 2025

JAKARTA, iNews.id - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengungkapkan progres terkini proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini dibangung dengan skema joint venture (JV) antara Antam dan INALUM dalam PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 40 persen (ANTM), dan 60 persen (Inalum).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Arianto Sabtonugroho Rudjito menuturkan, proses konstruksi telah mencapai 89 persen, dengan target commisioning pada akhir 2024.

Baca Juga

Pasar Global Penuh Ketidakpastian, Menperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional

“Untuk operasi komersial juga kami perkirakan dapat dimulai pada paruh pertama tahun 2025.” ucap Arianto dalam Public Expose Live 2024, Selasa (27/8/2024).

Arianto menambahkan, melalui proyek ini, BAI dapat memproduksi 1 juta ton alumina per tahun. Setelah beroperasi, smelter alumina ini akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dengan pabrik peleburan aluminium (Inalum) di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Adapun, nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai 800-900 juta dolar AS, dengan estimasi umur operasi mencapai 20 tahun, sehingga dinilai dapat memperkuat posisi grup Mining Industry Indonesia (MIND ID).

“Kami mengharapkan untuk mencapai posisi MIND ID ebagai produsen alumunium terintegrasi terbesar di Indonesia ataupun di dunia,” tuturnya.

Sebagai catatan, bauksit merupakan bahan baku utama dari produk alumina yang akan diproduksi oleh smelter ini. Indonesia memiliki cadangan bauksit ke-6 terbesar di dunia. Komoditas ini akan ditambang langsung secara modern dan greenmining oleh ANTM di kawasan Kalimantan Barat, yang berlokasi 30 km dari smelter. 

Editor: Aditya Pratama