SMESCO LABO Luncurkan KRTA, Platform untuk Kreasi dan Inovasi Fesyen Masa Depan
JAKARTA, iNews.id - SMESCO Labo meluncurkan KRTA, platform untuk kreasi dan inovasi fesyen masa depan. KRTA sekaligus menjadi solusi untuk ekosistem yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM fesyen Indonesia.
KRTA merupakan salah satu inisiatif "Future Fashion" atau fesyen masa depan dari SMESCO LABO yang digagas Leonard Theosabrata selaku Direktur Utama SMESCO Indonesia, di bawah Kementrian Koperasi dan UKM.
Menurut Leonard, SMESCO LABO adalah sebuah inisiatif untuk menjadi “mata rantai baru” antara pemerintah, inisiator dan pelaku UMKM yang merespon isu, ide dan pengembangan produk, industri UMKM perlu suatu wadah berkreasi dan bereksperimen.
SMESCO Labo yang terdiri dari Makerspace, Food Lab, Garage, Studio dan Fashion Lab akan melahirkan initiatif–initiatif terkurasi yang berbasis masa depan yang hasilnya kelak dapat dinikmati bersama oleh para UMKM, dengan memperhatikan nilai-nilai seni, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Dia menjelaskan, melalui proyek KRTA, SMESCO LABO ingin memperkuat fungsi pembelajaran dan skill enrichment (peningkatan keterampilan) bagi pelaku UMKM fesyen.
Diharapkan dengan research dan development yang dilakukan para ahli di bidangnya dalam proyek ini, maka para pelaku UMKM Fesyen dapat dengan lebih mudah mengadopsi hasilnya sehingga dapat membantu usaha mereka saat ini dan di masa mendatang.
Untuk proyek KRTA yang merupakan inisiatif perdana ini, SMESCO berkolaborasi dengan LAKON Indonesia, serta didukung Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menghasilkan satu rangkaian desain berbentuk siluet dan pola fesyen, yang dapat digunakan untuk mengembangkan UMKM Fesyen di seluruh wilayah Indonesia.
Rangkaian desain berupa siluet dan pola itu diberi nama Aradhana. Adapun Koleksi Aradhana terdiri dari 60 tampilan yang menggunakan wastra dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, terdiri dari Batik, Tenun ikat, Songket, Ulos, dan berbagai kain tenun lainnya atas dukungan dari Bank Indonesia.
"Dengan demikian diharapkan Aradhana dapat diterima sebagai desain Pakaian Indonesia yang baru dan dapat dipakai secara luas di seluruh Indonesia," ujar Leonard, dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Jumat (22/10/2021).
Dia mengungkapkan, Aradhana dirancang dalam rangka mengangkat kekayaan dan potensi keragaman tekstil tradisional Indonesia yang merupakan kekayaan nasional.
Dengan menciptakan inspirasi untuk mengolah wastra tersebut, artinya kita membuka peluang agar kain tradisional tidak hanya dapat dipakai oleh masyarakat daerah penghasil melainkan seluruh masyarakat Indonesia.
Leonard memaparkan, SMESCO bersama dengan Lakon Indonesia juga mengadakan eksperimen mengenai potongan untuk mempertahankan kesempurnaan teknik tradisional dan mempertimbangkan penggunaan berbagai bahan tekstil tradisional seperti batik, tenun ikat, dan songket.
Melalui beberapa tahapan eksplorasi mengenai sejarah pakaian dan tekstil tradisional dari ujung Barat sampai ke ujung Timur, terciptalah serangkaian siluet pakaian yang merupakan PENEGASAN dari pakaian yang selama ini telah dipakai oleh masyarakat Indonesia.
Pada akhirnya, lanjut Leonaard, desain itu dituangkan dalam siluet dan pola yang telah disederhanakan sehingga dapat dengan mudah diadopsi dan dieksekusi oleh UMKM berbasis fashion di berbagai daerah.
"Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan kami untuk membagikan berbagai hal yang dapat menjadi modal baru bagi mereka dalam mengembangkan usaha mereka dari masa ke masa. Sebagai satu program yang berkelanjutan, meliputi pelatihan dan pendampingan hingga ke akses pasar," ujar Leonard.
Dia menambahkan, koleksi ini juga akan dilengkapi dengan berbagai aksesoris dari mitra pendukung seperti tas dari UMKM daerah, dan sepatu dari Fortuna Shoes Indonesia, sehingga dengan bergulirnya proyek ini maka kedepannya lebih banyak industri yang akan mendapatkan manfaatnya.
"Demikianlah proyek KRTA ini kami persembahkan untuk UMKM fesyen, disertai harapan untuk mempersatukan keragaman di Indonesia," tutur Leonard.
Editor: Jeanny Aipassa