SMI akan Danai Pembangunan Tol Bocimi Milik Waskita Karya
JAKARTA, iNews.id - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI berencana mendanai pembangunan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) milik PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Hal itu, merupakan opsi yang dipilih Kementerian BUMN, setelah PT Waskita Karya Tbk selaku pemilik Tol Bocimi mengalami permasalahan keuangan dan sedang dalam proses restrukturisasi.
PT SMI merupakan BUMN di bawah pengelolaan dan kontrol Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur, termasuk jalan tol.
Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, SMI secara ekuiti akan masuk ke dalam pembangunan ruas Bocimi, hanya saja aksi korporasi ini masih dalam tahap pembahasan.
"Jadi itu memang ada pembicaraan untuk merak (PT SMI) masuk di Bocimi, itu komersial, jadi kita sedang diskusi bagaimana mereka secara ekuitas masuk di Bocimi, tapi ini sesuatu yang baik," ujar Tiko saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).
Penyelesaian pembangunan proyek jalan tol milik Waskita Karya memang menjadi fokus pemerintah saat ini. Terkait pendanaan, pemerintah akan menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk merampungkan pengerjaan proyek strategi nasional (PSN) tersebut.
Tiko mengatakan, ada tiga ruas tol milik WSKT yang masih dalam tahap pembangunan saat ini. Ketiga ruas yang dimaksud diantaranya Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung), ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), dan ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Sumber pendanaan untuk merampungkan konstruksi ketiga ruas tol itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dicairkan dalam skema PMN. Tiko memastikan setelah pembangunannya selesai, ketiga aset negara itu akan dijual alias didivestasi ke investor strategis.
"Nanti ada PMN untuk proyek strategi nasional, nanti di Kapal Betung, kemudian Bocimi, dan Becakayu semoga tol selesai dan bisa didivestasi pada saatnya," ungkap Tiko.
Terkait dengan PMN WSKT, pemerintah memang mengalokasikan anggaran senilai Rp3 triliun untuk Tahun Anggaran 2022. PMN tersebut dipergunakan menyelesaikan ruas Tol Kapal Betung, dan Bocimi.
Namun, hingga memasuki kuartal III 2023 pemerintah belum mencairkan dana segar tersebut. Alasan mendasarnya lantaran Waskita Karya masih dalam tahap restrukturisasi atau penyehatan keuangan.
Kementerian BUMN membuka opsi bila PMN Waskita Karya dialihkan ke PT Hutama Karya (Persero) atau HK. Opsi ini berjalan beriringan dengan tiga ruas tol milik WSKT yang juga dialihkan ke HK.
Tiko menyebut pengalihan PMN sebesar Rp3 triliun ke Hutama Karya bisa dilakukan setelah Waskita Karya merampungkan restrukturisasinya.
Editor: Jeanny Aipassa