Sri Mulyani: Covid-19 Jauh Lebih Kompleks daripada Krisis 1998
JAKARTA, iNews.id - Masalah ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah virus corona (Covid-19) dinilai lebih kompleks daripada krisis finansial 2008. Bahkan, krisis akibat Covid-19 lebih rumit dibandingkan krisis Asia 1998.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, krisis finansial 2008 menghantam sektor keuangan seperti pasar uang, obligasi, dan saham. Adapun sektor riil relatif aman dari krisis yang diakibatkan subprime mortgage di AS itu.
Sementara Covid-19, kata Sri Mulyani, sulit diprediksi kapan akan berakhir. Selain itu, banyak sektor usaha yang terdampak kebijakan physical distancing akibat virus corona.
"Ini tidak ada jangkar, karena tidak tahu kapan Covid-19 berhenti. Apakah sudah setelah puncak mengerikan atau dalam situasi lebih baik," katanya saat rapat online bersama Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (6/4/2020).
"Maka kami sampaikan Covid-19 jauh lebih kompleks bahkan dari krisis 1997-1998," ujarnya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menilai, selain berdampak pada ekonomi, Covid-19 juga menciptakan rasa tidak aman karena mengancam keselamatan jiwa.
"Ini mengancam manusia, mematahkan seluruh fondasi ekonomi di seluruh negara dan gejolak di pasar modal yang tidak ada jangkar," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah