Sri Mulyani Kode I'm Gone, Ini 7 Sosok Kuat Calon Penggantinya
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kode pamitan tak menjabat lagi sebagai bendahara negara di era pemerintah Prabowo-Gibran. Hal itu ia ungkapkan dalam acara peringatan Hari Pajak Nasional yakni Spextacular, Minggu (14/7/2024).
Lalu, Siapa Sosok Kuat Pengganti Sri Mulyani?
Media asing Bloomberg melaporkan pada Februari 2024 lalu mengungkap sejumlah nama yang dibidik langsung oleh Prabowo. Dari beberapa sumber tersebut, tidak ada nama Sri Mulyani dalam daftarnya.
1. Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabat sejak Desember 2020 dan berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internasional dan sumber daya dalam negeri untuk mendapatkan tes dan vaksin.
Sebelumnya, Budi sempat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direktur Utama Bank Mandiri. Lulusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung ini sempat berkarier sektor swasta yaitu di Asia-Pasifik IBM.
Dia menjabat sebagai staf teknologi informasi sebelum memulai kariernya di PT Bank Bali. Budi juga pernah menjabat sebagai presiden PT Indonesia Asahan Aluminium sebelum meninggalkan sektor swasta untuk pemerintahan.
2. Kartika Wirjoatmodjo
Pria yang akrab disapa Tiko ini merupakan pengganti Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Sebelumnya, Tiko merupakan Kepala Eksekutif Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dan sempat memimpin PT Indonesia Infrastructure Finance.
Pada 2019, Tiko diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN. Tiko diketahui meraih gelar sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia dan meraih gelar magisternya (MBA) dari Universitas Erasmus Rotterdam pada 2001.
3. Mahendra Siregar
Mahendra adalah seorang ekonom yang namanya sudah tak asing lagi dengan Kementerian Keuangan. Di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2011-2013, Mahendra menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.
Mahendra juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk AS. Sejak 2022, ia telah memimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengawasi peraturan di sektor perbankan dan pasar modal. Ia merupakan lulusan S1 dari Universitas Indonesia dan S2 di bidang yang sama dari Monash University.
klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>
4. Royke Tumilaar
Royke memimpin Bank Mandiri dari 2019 hingga 2020 setelah menjabat di berbagai posisi di departemen mulai dari wholesale banking, korporat, hingga manajemen aset. Dia pertama kali bergabung dengan bank pada tahun 1998 setelah Krisis Keuangan Asia, setelah memulai karier bankir sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara.
Setelah meninggalkan Mandiri, Royke bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai Direktur Utama. Royke meraih gelar ekonomi dari Universitas Trisakti dan gelar magister bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.
5. Chatib Basri
Sosok pengganti Sri Mulyani setelahnya adalah Menteri Keuangan di era Presiden SBY pada periode 2013-2014. Chatib diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2012-2013.
Chatib dikenal sebagai akademisi, dosen dan ekonom yang cemerlang dan berpengalaman. Saat ini dirinya tengah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Tidak hanya itu, dia ditunjuk sebagai Governing Board Co-Chair untuk Pandemic Fund pada 2022.
6. Perry Warjiyo
Lalu, ada Gubernur BI Perry Wariyo. Ia diketahui pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada 1982. Kemudian, melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Perry berkarier di BI sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
7. Thomas Djiwandono
Sosok terakhir pengganti Sri Mulyani adalah Thomas Djiwandono. Ia bukan lah sosok asing di kehidupan Prabowo karena keluarga. Ia menempuh pendidikan SMP di Kanisius, Menteng, Jakarta.
Sementara kuliahnya di luar negeri. Ia kuliah di bidang studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat, dan mengambil master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.
Kariernya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Tommy pun pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agribisnis.
Editor: Puti Aini Yasmin