Sri Mulyani Sebut Hotel Sultan Sampai Plaza Senayan Dulu Milik Negara
JAKARTA, iNews.id - Aset negara banyak hilang pada zaman Orde Baru akibat tidak adanya pembukuan. Beberapa aset yang lepas dari tangan negara di antaranya Hotel Sultan hingga Plaza Senayan.
Meneri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencontohkan, aset negara yang hilang cukup besar adalah aset-aset yang ada di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Kini, banyak aset di sekitarnya yang berpindah ke swasta tanpa jejak.
"Dulu Presiden Soekarno itu membangun seluruh kompleks (Senayan) itu sampai dengan Manggalawa Bakti TVRI, sampai pada Hotel Hilton (Sultan), semua itu termasuk Hotel Mulia, itu semuanya sampai Plaza Senayan, itu semuanya adalah semua kompleks milik negara," kata Sri Mulyani dalam video, Kamis (29/10/2020).
Aset besar lain yang hilang, kata Sri Mulyani, adalah aset negara di Kemayoran. Awal mula perpindahan aset itu dimulai dari perjanjian kerja sama, namun tak dicatat dalam pembukuan.
"Suatu saat terjadi kerja sama kerja sama, tiba-tiba swasta sudah punya titel, sehingga waktu kami mulai membuat pembukuan, Hotel Hilton itu sudah tidak ada dalam titelnya, (aset) kita hilang, dan sekarang jadi Hotel Sultan, Hotel Mulia itu kita harus fight banyak sekali untuk bisa titelnya tetap punya pemerintah tapi kerja samanya boleh swasta," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah