Startup Lokal Target RI jadi Pusat Maritim Dunia pada 2045 dengan Cara Ini

JAKARTA, iNews.id - Startup Tanah Air di bidang ekonomi kelautan dan perikanan, Aruna Indonesia, membidik peta jalan atau roadmap maritim. Hal ini dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim di dunia pada 2045.

Untuk mencapai target tersebut, Aruna merilis SEA Pledge 2030, satu strategi perusahaan untuk mencapai kinerja yang sehat dan sustainable pada 2030 mendatang. Hal ini diluncurkan di sela-sela gelaran Indonesia Ocean Sustainability Forum (IOSF) 2024 yang dihadiri KKP, Kemenkomarves, Kemendag, dan Bappenas.

Baca Juga

Perpres 113/2025 Dinilai Perkuat Daya Saing Industri Pupuk

Aruna mengintegrasikan SEA Pledge ke dalam bisnis proses yang dituangkan dalam SEA for All Commitment 2030. SEA for All Commitment 2030 meliputi tiga utama, yaitu sustainably sourced seafood, empowering stakeholders, dan Advocating for sustainability. 

Komitmen ini menjadi sebuah peta jalan untuk mencapai visi besar Aruna yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim di dunia pada tahun 2045. 

Baca Juga

Ganjar Sebut Indonesia Negara Maritim tapi Kekayaan Laut Belum Dikelola Optimal

 "Sea Pledge 2030 memiliki visi dan timeline yang sangat jelas. Yang penting sekarang adalah bagaimana kita dapat menyediakan data yang nyata, sesuatu yang mudah dicerna oleh pemangku kepentingan terkait. Selalu berikan mitigasi risiko, komunikasi, dan transparansi,” ujar Head of ESG, AC Ventures Lauren Blasco dikutip Sabtu (3/2/2024). 

Aruna juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan kerja sama dengan USAID di program Bersama Kelola Perikanan (Ber-IKAN). Senada, Small Scale Fisheries Lead USAID, Wildan memandang, Aruna bermitra dengan USAID Ber-IKAN untuk membantu realisasi ekosistem laut yang sehat, memajukan perikanan skala kecil, dan mempromosikan makanan laut berkelanjutan. 

Baca Juga

Ganjar Janji Perbaiki Kesejahteraan Nelayan dengan Optimalkan Potensi Maritim

 Kemitraan antara Aruna dan USAID Ber-IKAN bertujuan untuk memperkuat mata pencaharian nelayan skala kecil dan komunitas nelayan. 

 “Kami bahkan juga ingin mewakili para perempuan, pemuda, masyarakat adat, dan kelompok minoritas. Aruna, secara khusus, juga berupaya untuk memperluas ketersediaan makanan laut berkelanjutan di pasar domestik melalui kontribusi dan solusi kolaboratif,” ucap dia.

Editor: Puti Aini Yasmin