Stok Minyak Goreng di Bulog Sumbar Kosong Sejak 2 Bulan Terakhir
PADANG, iNews.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan bahwa stok minyak goreng kosong semenjak dua bulan terakhir. Oleh karena itu pihak Bulog Sumbar tidak bisa menjaga pasokan saat ini karena memang ketersediaan dipasaran masih banyak.
Kepala Bulog Wilayah Sumbar, Tommy Despalingga menyebutkan bahwa kondisi minyak goreng dipasaran tidak terjadi kelangkaan kecuali memang stok tidak ada. Hal ini disebabkan mekanisme pasar karena bahan baku sawit naik, dan minyak goreng tidak bisa distok banyak karena memiliki masa kedaluwarsa tidak seperti beras, kedelai dan gula pasir.
"Sebetulnya dengan kondisi harga tinggi ini bisa saja Bulog beli minyak goreng namun tidak mungkin kita lakukan. Misal beli dengan harga Rp16.000- Rp17.000/liter. Tapi, kan tidak mungkin dijual dengan menekan harga," ujar Tommy saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (12/11/2021).
Kendati demikian, Bulog Sumbar tetap berupaya untuk mencari minyak goreng. Tommy menyebut bahwa pihaknya bisa saja melakukan pembelian disaat harga tinggi ini tapi harus ada semacam penugasan dari pemerintah untuk menggelar operasi pasar.
"Kecuali kalau pemerintah menugaskan untuk operasi pasar maka akan kita beli dengan harga berapapun. Kerugiannya nanti ditanggung pemerintah. Begitu bentuk penugasannya kepada Bulog, beda dengan beras yang memang ada penugasannya, kita laksanakan," kata dia.
Untuk menyikapi kenaikan harga minyak goreng, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait yang ada di Sumbar. Mulai dari Pemerintah daerah hingga distributor minyak goreng.
"Intinya sekarang kita mengambil langkah-langkah untuk membantu masyarakat dengan koordinasi. Misalnya, distributor bisa menjual dengan harga tidak terlalu tinggi dan BUMN bisa menyalurkan CSR untuk pola subsidi atau menggelar operasi pasar. Jadi bagaimana berupaya untuk membantu masyarakat ekonomi menengah kebawah," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama