Stok Minyak Goreng Melimpah, tapi Harganya Masih Mahal

JAKARTA, iNews.id - Stok minyak goreng di Pasar Cibubur, Jakarta Timur melimpah. Namun, harganya masih tergolong tinggi, baik minyak goreng curah maupun kemasan.

Untuk harga minyak goreng curah berada di angka Rp20.000 per liter. Artinya, harga tersebut masih berada di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Rp14.000 per liter.

Baca Juga

Pengusaha Tekstil Sebut PP Pengupahan Bisa Jadi Pisau Bermata Dua, Ini Sebabnya

Selain minyak goreng curah, minyak goreng kemasan juga masih bertahan di harga rata-rata Rp46.000 sampai dengan Rp50.000 per dua liter.

Salah satu pedagang minyak goreng, Elis mengatakan, minyak goreng kemasan yang dia jual masih di harga Rp46.000 per dua liter. Sedangkan minyak curah ia jual dengan harga Rp20.000.

Baca Juga

Masih 45 Tahun, Kekayaan Ciliandra Fangiono Capai 26,1 triliun

"Kalau minyak kemasan kan saya harga modalnya masih mahal, jadi otomatis saya jualnya masih harga biasa, kan modalnya Rp45.000 saya jualnya Rp46.000 atau Rp45.500 tadi saya jual harga modal malahan. Kalau minyak curah saya jualnya Rp20.000 kalau dari agen," ujar Elis kepada MNC Portal Indonesia, Senin (9/5/2022).

Dia menambahkan, harga minyak goreng curah dari agen masih di angka Rp18.800, ditambah dengan modal plastik dan karet pengikat jadi Rp19.200.

Baca Juga

Minyak Goreng Hingga BBM Jadi Biang Kerok Inflasi Melonjak 3,47 Persen di April 2022

"Modalnya saya yang BIB aja saya Rp19.200 kalau dari agennya Rp18.800," kata dia.

Baca Juga

Penampakan Kapal Singapura Angkut 36 Kontainer Berisi Minyak Goreng Ditangkap TNI AL

Lebih lanjut, Elis menerangkan stok minyak goreng saat harga mahal sangat berlimpah.

"Stok harga mahal mah banyak ya, gampang kita minta berapa aja di kasih," ucapnya.

Baca Juga

Strategi Jokowi Larang Ekspor CPO Terbukti Ampuh, Ritel Modern Ramai-ramai Diskon Harga Minyak Goreng Kemasan

Elis juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk dapat mengatur harga minyak goreng dengan baik dan tidak membuat pusing pedagang. 

"Kalau bisa mah jangan bikin pusing pedagang deh ya, kalau misalnya mau turun jangan langsung anjlok seperti kemarin, ya normal-normal aja lah ya," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama