Sumber Mineral Global Bakal Bangun Smelter Nikel usai 2 Tahun Listing di Bursa
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Sumber Global Abadi Tbk (SMGA), Julius Wibowo menuturkan, setelah dua tahun pencatatan perdana saham atau listing, perseroan bakal membangun smelter nikel sendiri di Indonesia. SMGA menilai industri nikel ke depannya akan menjadi komoditas yang dapat diandalkan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik
Julius menilai, pembangunan smelter terkait adanya kebijakan pemerintah yang memperketat penjualan nikel mentah ke luar negeri.
“Kami berencana membangun smelter tahun 2026, itu yang key driver kita masuk ke bursa efek,” ujar Julius dalam acara Market Review IDXChannel, Selasa (30/1/2024).
Julius menambahkan, saat ini bisnis usaha yang dijalankan oleh perseroan masih sebatas supplier bahan baku sumber daya mineral bagi perusahaan lokal dan internasional. Misalnya, menjadi pemasok nikel untuk beberapa smelter yang ada di Morowali, Sulawaesi Tengah.
“Kita juga ingin masuk ke industri pengolahan nikel, yaitu hilirisasi, kita harapkan tahun 2026 ini bisa terlaksana, untuk itu persiapan dari sekarang, dari sisi revenue, operasional, jadi proses IPO ini kami harapkan bisa membantu agar operasional perusahan bisa lebih efisien,” tuturnya.
Sejalan dengan penyelengaaran IPO SMGA, Julius menyampaikan bahwa Perseroan membidik target pertumbuhan revenue yang jauh lebih besar pada tahun-tahun berikutnya lewat perluasan penjualan batu bara dan nikel kepada industri tanah air. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,75 miliar saham atau 20,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga yang ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp183,75 miliar.
Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari supplier perseroan, guna memenuhi kontrak pengadaan dengan pihak-pihak.
“Pertama kami melihat bahwa banyak sekali hal yang kita capai, pertama kita akan membangun industri untuk pertumbuhan revenue, tahun ini kita targetkan revenue sampai Rp1 triliun, tahun kemarin hanya sekitar Rp300 miliar,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama