Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPS: Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,46 Juta Orang per Agustus 2025
Advertisement . Scroll to see content

Surplus Necara Dagang Indonesia Tembus 3,87 Miliar Dolar AS di Januari 2023

Rabu, 15 Februari 2023 - 14:41:00 WIB
 Surplus Necara Dagang Indonesia Tembus 3,87 Miliar Dolar AS di Januari 2023
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang Indonesia mencapai 3,87 miliar dolar AS di Januari 2023. Hal itu melanjutkan kinerja positif neraca perdagangan dari kuartal III 2021.

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mengatakan, negara penyumbang terbanyak berasal dari Amerika Serikat (AS), Filipinda, dan India. 

"Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat membukukan surplus sebesar 1,174 miliar dolar AS," kata Habibullah, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Dia menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia dengan AS terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar 291,2 juta dolar AS. Selain itu juga pada komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar 182,4 juta dolar AS serta lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 175 juta dolar AS.

Habibullah menuturkan, Filipina menjadi negara kedua penyumbang surplus terbesar, yaitu mencapi 909,2 juta dolar AS, surplus terbesar bahan bakar mineral dari Filipina mencapai 392,4 juta dolar AS. 

Adapun Sumbangan surplus tertinggi lainnya berasal dari komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar 235,1 juta dolar AS, dan besi dan baja sebesar 47,3 juta dolar AS. 

“Filipina surplus sebesar 909,2 juta dolar AS, terbesar pada komditas Bahan bakar mineral kode HS 27, kendaraan dan bagiannya kode HS 87, serta besi dan baja kode HS 72,” ungkap Habibullah.

Selanjutnya dari India yang mencatatkan surplus sebesar 810,5 juta dolar AS, adapun penyumbang terbesar pada komoditas bahan bakar mineral mencapai 439,1 juta dolar AS, lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 436 juta dolar AS, serta besi dan baja senilai 109,9 juta dolar AS.

Di sisi lain, tiga negara yang menyumbang defisit terdalam pada kinerja neraca perdagangan Januari 2023, yaitu Thailand sebesar 398,8 juta dolar AS, Australia sebesar 353,1 juta dolar AS, dan Argentina senilai 247,1 juta dolar AS. Sementara itu, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan dengan China sebesar 67 juta dolar AS. 

Habibullah menyampaikan, dari catatan BPS Indonesia telah melakukan impor hingga 895 juta dolar AS dari Thailand, sementara kinerja ekspor ke Negeri Gajah Putih tersebut hanya 496,2 juta dolar AS. 

Secara total, nilai ekspor Indonesia mencapai 22,31 miliar dolar AS pada Januari 2023, naik 16,37 persen (yoy), namun turun 6,36 persen dibandingkan Desember 2022 (month-to-month/mtm). 

"Sementara nilai impor Indonesia untuk periode yang sama sebesar 18,44 miliar dolar AS. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 mebukukan surplus sebesar 3,87 miliar dolar AS," tutur Habibullah.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut