Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Roy Suryo Ikuti Gelar Perkara Khusus, Sebut Ijazah Jokowi Dilapisi Plastik
Advertisement . Scroll to see content

Survei LSI 76,8 Persen Masyarakat RI Puas dengan Kinerja Jokowi, Bahlil: Harus Diakui

Minggu, 09 April 2023 - 19:08:00 WIB
Survei LSI 76,8 Persen Masyarakat RI Puas dengan Kinerja Jokowi, Bahlil: Harus Diakui
Survei LSI 76,8 persen masyarakat RI puas dengan kinerja Jokowi.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 76,8 persen masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). 

Sementara 16,8 persen masyarakat kurang puas dan 2,9 persen lainnya tidak puas sama sekali. Sedangkan 3,5 persen tidak menjawab.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, penyataan masyarakat sejalan dengan kinerja Kepala Negara, sehingga harus diakui. 

"Boleh, katakanlah orang mengatakan tidak puas, toh negara kita negara demokrasi, tapi faktanya berdasarkan data survei 76,8 persen publik menilai kinerja Bapak Presiden Jokowi itu cukup puas, memang harus diakui," kata dia saat konferensi pers LSI, Minggu (9/4/2023). 

Dia mencatat, 76,8 persen publik yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi merupakan angka tertinggi sepanjang dua periode kepemimpinan Jokowi. Artinya, hasil survei LSI menunjukan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. 

"Kalau saya melihat tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Bapak Jokowi, tolong koreksi saya ya, ini tertinggi sejak Bapak Jokowi terpilih, dari 8 tahun lalu, ini tingkat kepuasan tertinggi 76,8 persen, ini luar biasa sekali menurut saya," tutur dia. 

Bahlil menilai, kepercayaan publik tidak terlepas dengan sejumlah kebijakan Presiden Jokowi di berbagai sektor, khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan. Menurutnya, kebijakan Jokowi berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 yang di saat bersamaan harus memulihkan pertumbuhan ekonomi akibat pembatasan pergerakan sosial. 

"Memimpin negara dalam kondisi seperti ini tidak gampang, di saat bersamaan mengendalikan pandemi, kemudian bagaimana memulihkan ekonomi pascapandemi, saat bersamaan terjadi juga geopolitik global yang tidak menentu, kemudian harga sembako sempat naik," ucap Bahlil.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut