Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Rosan, Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh
Advertisement . Scroll to see content

Tak Hanya Merpati, 6 Maskapai Penerbangan Ini Juga Bangkrut karena Utang

Sabtu, 25 Februari 2023 - 14:32:00 WIB
Tak Hanya Merpati, 6 Maskapai Penerbangan Ini Juga Bangkrut karena Utang
6 maskapai penerbangan Indonesia yang bangkrut karena utang. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang bangkrut dan akhirnya dibubarkan. Merpati Airlines hanya menyusul maskapai penerbangan nasional lain yang lebih dulu pailit dan tak lagi beroperasi.

Pembubaran Merpati Airlines ditetapkan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 2 Juni 2022 lalu. Dan diperkuat oleh Peraturan Pemerintah (PP) nomor 8 tahun 2023 tentang pembubaran perusahaan perseroan (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines.

Sebelum dibubarkan, Merpati Airlines sudah tidak beroperasi sejak 2014 dan sertifikat pengoperasian atau Air Operator Certificate (AOC) yang merupakan syarat utama maskapai untuk terbang telah dicabut pada 2015.

Berikut daftar 7 maskapai penerbangan yang bangkrut dan sudah dibubarkan: 

1. Sempati Air

Pesawat Sempati Air. (Foto: istimewa)
Pesawat Sempati Air. (Foto: istimewa)

Sempati Air didirikan pada 1968 dan mulai beroperasi pada 1969 dengan nama PT Sempati Air Transport. Maskapai ini melakukan ekspansi besar selama akhir 1980-an hingga 1990-an. 

Selain penerbangan dalam negeri, Sempati Air pun sempat melayani rute penerbangan internasional berjadwal ke Singapura, Kuala Lumpur dan Manila. 

Maskapai yang awalnya melayani penerbangan untuk karyawan perusahaan minyak ini, kemudian melayani penerbangan komersial di era 1990-an dengan menawarkan sejumlah promosi.

Namun Sempati Air yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga Presiden Soeharto ini, kemudian bangkrut bertepatan dengan krisis moneter yang menghantam Indonesia dan kejatuhan rezim Presiden RI ke-2 itu pada tahun 1998. Kebangkrutan tersebut juga disebabkan kesalahan manajemen.

2. Bouraq Indonesia Airlines

Pesawat Bouraq Airlines. (Foto: istimewa)
Pesawat Bouraq Airlines. (Foto: istimewa)

Bouraq Indonesia Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan swasta yang pernah beroperasi di Indonesia. 
Awalnya banyak orang yang menganggap Bouraq Airlines merupakan maskapai penerbangan yang dimiliki pengusaha Timur Tengah. Hal itu, disebabkan namanya yang berbau timur tengah. 

Siapa sangka, maskapai ini didirikan oleh pengusaha bernama Jarry Albert Sumendap, pada 1970. Jarry merupakan putra Manado dan penggagas transportasi udara di kawasan kalimantan. 

Nama Buraq sendiri diambil dari nama kendaraan Nabi Muhammad SAW saat peristiwa suci dalam Islam, Isra Mi’raj. Dengan pengambilan nama itu pula, menjadikan nama tersebut sebagai harapan untuk menjadi maskapai tercepat baik dari segi perkembangan usaha maupun ketepatan waktu waktu terbang.

Namun, setelah Jarry meninggal, kejayaan Bouraq di sektor penerbangan perlahan berakhir. Sampai pada akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 25 Juli 2005.

3. AdamAir

Pesawat Adamair. (Foto: Istimewa)
Pesawat Adamair. (Foto: Istimewa)

Pada 2008 silam, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan tuntutan kreditur untuk memailitkan PT Adam SkyConnection atau AdamAir. 

Sebelumnya, maskapai penerbangan swasta itu disebut-sebut sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier terbaik di Indonesia. Jangkauan rute dan penambahan armada pesawatnya terbilang ekspansif sejak didirikan pada 2002. Namun, sebuah kecelakaan nahas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika.

Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Semua penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.

Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.

4. Linus Airways

Pesawat Linus Airways. (Foto: istimewa)
Pesawat Linus Airways. (Foto: istimewa)

Linus Airways merupakan salah satu maskapai penerbangan regional Indonesia. Linus sendiri merupakan akronim dari Lintasan Nusantara. Untuk rute penerbangannya, maskapai ini melayani beberapa kota di Indonesia termasuk Pekanbaru, Semarang, dan Bandung.

Meskipun sudah memiliki badan hukum perseroan sejak Juni 2004, namun Linus Airways baru memiliki izin terbang pada Februari 2008. Sayangnya, pada akhir April 2009, maskapai ini menghentikan layanannya. Alasannya adalah kesulitan likuiditas yang membuat pemerintah pada akhirnya mencabut izin penerbangannya.

5. Mandala Airlines

Pesawat Mandala Airlines. (Foto: istimewa)
Pesawat Mandala Airlines. (Foto: istimewa)

Mandala Airlines, yang kemudian bernama Tigerair Mandala, pertama kali beroperasi pada 17 April 1969. Maskapai ini kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International tahun 2006.

Karena masalah utang, Mandala berhenti beroperasi pada 12 Januari 2011. Akhir Februari 2011, para kreditur menyetujui restrukturisasi utang Mandala menjadi saham dan kembali beroperasi pada Juni 2011.

Namun, Mandala menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014 lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena depresiasi rupiah.

6. Batavia Air 

Pesawat Batavia Air. (Foto: Istimewa)
Pesawat Batavia Air. (Foto: Istimewa)

Batavia Air mulai penerbangannya pada 5 Januari 2012 di bawah manajemen PT Metro Batavia. Namun, baru genap setahun, tepatnya 30 Januari 2013, maskapai swasta ini berhenti beroperasi lantaran bangkrut. 

Pailitnya Batavia Air berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang disampaikan pada 30 Januari 2013 silam. 

Data yang dihimpun dari berbagai sumber, sebab utama perusahaan dinyatakan bangkrut lantaran memiliki utang bernilai jumbo. 

Manajemen PT Metro Batavia mengaku tidak bisa membayar pinjaman pokok dan bunga utang dalam persidangan PN Jakarta Pusat. Saat itu, perusahaan membukukan utang senilai USD 4,68 juta yang berasal dari sewa pesawat Airbus milik International Lease Finance Corporation (ILFC).

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut