Tak Hanya Pembiayaan, KUR BRI Berperan Dorong Pertumbuhan Usaha dan Kesempatan Kerja
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menghadirkan akses pembiayaan yang inklusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen BRI dalam memperkuat pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, KUR memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan usaha masyarakat dan perluasan kesempatan kerja.
Dia menambahkan, akses terhadap modal yang terjangkau merupakan kunci dalam meningkatkan skala usaha dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas.
“Program ini mampu mendorong peningkatan produktivitas sekaligus menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor strategis. Kami percaya bahwa pembiayaan yang tepat sasaran akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Hery dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).
Hery menambahkan, KUR bukan sekadar instrumen pembiayaan, melainkan langkah penting dalam mendorong pengusaha UMKM agar lebih tangguh dan produktif.
"Dalam menjalankan peran sebagai penggerak ekonomi di akar rumput, BRI terus memperkuat kapasitas pelaku UMKM melalui pemberdayaan hingga perluasan akses pasar agar pembiayaan semakin berdampak nyata terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan usaha,” katanya.
Hingga akhir kuartal II 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,38 triliun, atau setara 47,93 persen dari total alokasi KUR tahun ini sebesar Rp175 triliun. Penyaluran ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 2,48 persen.
KUR terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pelaku UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Sebagian besar KUR yang disalurkan BRI dialokasikan ke sektor produksi. Tercatat sekitar 63,63 persen dari total penyaluran mengalir ke sektor seperti pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan kegiatan produksi lainnya.
Sektor pertanian sendiri menjadi penyerap terbesar dengan nilai pembiayaan mencapai Rp37,11 triliun atau sekitar 44,25 persen dari total KUR yang telah disalurkan hingga akhir Juni 2025.
Capaian ini mencerminkan komitmen BRI dalam menyentuh sektor-sektor esensial yang memiliki dampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
Editor: Aditya Pratama