Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polemik Whoosh, Eks Penyidik KPK: Dugaan Pemufakatan Jahat Sulit Diusut jika China Tak Berkenan
Advertisement . Scroll to see content

Tak Kena Evaluasi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jalan Terus

Kamis, 16 Agustus 2018 - 23:07:00 WIB
Tak Kena Evaluasi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jalan Terus
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tetap akan berlanjut meski pemerintah tengah mengevaluasi proyek-proyek yang tinggi kandungan impor.

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, megaproyek tersebut tidak perlu dievaluasi karena sudah lewat proses financial closing dan masuk tahap konstruksi. Proyek yang sudah selesai tahap financial closing disebutnya sudah memesan bahan baku dan barang modal dari awal.

Sementara itu, kata dia, proyek yang digarap oleh PT Wijaya Karya Tbk bersama China Railway International itu juga menggunakan pendanaan yang berasal dari luar dan jangka panjang sehingga tidak terlalu berdampak pada neraca pembayaran.

Rini mengatakan, proyek ini mendapat pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai 6,07 miliar dolar AS. Dari institusi tersebut, konsorsium mendapatkan masa tenggang pembayaran (grace periode) hingga 10 tahun sehingga tidak ada dolar AS yang keluar dari Indonesia.

"Dengan grace period selama 10 tahun berarti tidak ada pembayaran devisa selama 10 tahun," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Mantan Presiden Direktur PT Astra International Tbk itu menyebut, hingga kini, proyek tersebut telah memasuki tahap konstruksi berupa pengerjaan lima terowongan (tunnel). "Karena yang paling berat adalah pengerjaan tunnel dan kita berjalan terus," katanya. 

Kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 143 kilometer (km) disebut bisa menempuh kecepatan hingga 350 km per jam. Dengan level kecepatan tersebut, maka bisa memendekkan waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya sekitar 40 menit.

Kereta ini akan dilengkapi empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar. Konsorsium rencananya juga akan membangun Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Halim Perdanakusuma dan Walini. Bahkan Walini akan menjadi kota baru di Bandung Barat dengan luas lahan 1.270 hektare.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut