Tekan Angka Pengangguran, Citi Dorong Kemandirian Finansial Anak Muda
JAKARTA, iNews.id - Citi Indonesia (Citibank) menggandeng Indonesia Business Links (IBL) berupaya untuk mengurangi tingkat pengangguran di kalangan generasi muda usia 16 hingga 25 tahun melalui program Skilled Youth tahap III. Program ini ditargetkan kepada pemuda yang berada di wilayah Jawa Barat.
Director Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Elvera N. Makki mengatakan program ini dijalankan melalui kegiatan CSR dengan tajuk Citi Peka (Peduli dan Berkarya).
Melalui program tersebut juga, Elvera dapat membantu mengurangi angka pengangguran dengan memberikan kesempatan pelatihan Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan bagi pelajar.
"Upaya ini sejalan dengan komitmen Pathways to Progress yang diinisiasi oleh Citi Foundation Global, untuk dapat memberikan dampak positif bagi 500.000 anak muda di seluruh dunia termasuk Indonesia hingga 2020," tutur Elvera di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada triwulan ke III-2018 jumlah pengangguran usia 15 tahun ke atas, mencapai lebih dari 7 juta orang. Dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi didominasi oleh lulusan SMK dengan 11,24 persen.
Elvera kemudian menjelaskan, program Skilled Youth Tahap III telah berlangsung sejak Agustus 2018 dan akan berakhir pada Juni 2019 dengan target dapat menjangkau 250 pemuda usia 16-25 tahun.
"Program tahap pertama 300 pelajar, dengan realisasi 492, di mana 50 diantaranyanya memilih jalur entrepreneur. Lalu, tahap kedua target 200, dengan realisasi 290, 31 memilih wirausaha. Sementara tahap ketiga ini target 250, dan realisasi sudah mencapai 271," tuturnya.
Direktur Eksekutif IBL Mohamad Fahmi berkomitmen untuk melakukan ekspansi program hingga pelosok daerah nantinya. "Menggunakan pendekatan Skilled Youth bekerja dan Skilled Youth berwirausaha, dirasa mampu menanamkan motivasi kepada peserta agar semangat mengembangkan kemampuan dirinya terus berkarya secara positif untuk meraih masa depan yang lebih baik," tutur Fahmi.
Editor: Ranto Rajagukguk