Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Ubah Skema Pembayaran Kompensasi ke Pertamina dan PLN, Dibayar 70 Persen Tiap Bulan
Advertisement . Scroll to see content

Teladani Semangat Pahlawan, PLN Terus Kerja Keras Menerangi Indonesia

Minggu, 18 Agustus 2019 - 16:52:00 WIB
Teladani Semangat Pahlawan, PLN Terus Kerja Keras Menerangi Indonesia
Komisaris PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Defy Indiyanto Budiarto berbincang dengan jajarannya. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 RI digunakan PT PLN Group untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan dengan menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan internal PLN Group.

Karena itu, pada Sabtu, 17 Agustus 2019, di seluruh unit pembangkit dan kantor PLN Group se-Indonesia digelar upacara bendera untuk merayakan kemerdekaan. Kegiatan itu rutin dilakukan setiap tanggal 17 Agustus.

Komisaris PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Defy Indiyanto Budiarto mengatakan, jika dulu pahlawan berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia, kini PLN memiliki tugas untuk terus bekerja keras dalam menerangi Indonesia dengan semboyan PLN Terbaik.

“Kami ingin menumbuhkan rasa nasionalisme di insan-insan PLN, khususnya PJB di seluruh Indonesia untuk menanamkan sifat-sifat pahlawan yang pantang menyerah dalam berbuat untuk negara ini, yang berani, jujur, serta iklas dalam bekerja. Dan kalau saat ini lagi gencar-gencarnya isu radikalisme, di PJB ini kami memastikan tak ada radikalisme karena kita semua cinta Indonesia," kata Defy yang menjadi Inspektur Upacara Kemerdekaan di Unit Pembangkit PJB, PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/8/2019).

Komisaris BUMN termuda se-Indonesia ini mengatakan, setiap unit di bawah PJB terus bekerja dalam memastikan pelayanan listrik di tengah masyarakat berjalan maksimal.

“Mereka sudah kerja keras dengan maksimal sekali, dan itu bukan hanya saat kejadian (black out) kemarin. Dan yang dilakukan teman-teman adalah selalu siaga di setiap unit untuk melakukan penerangan. bahkan mereka yang berada di unit-unit pembangkit rela tidak tidur dan tidak pulang jika ada permasalahan di unit,” tuturnya.

Belajar dari kejadian yang terjadi pada Minggu, 4 Juli 2019 lalu, kata Defy, PLN menjadikan kasus tersebut sebagai pembelajaran untuk lebih berhati-hati dan bekerja lebih keras lagi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Perbaikan ada, introspeksi ada, krn manusia itu tidak ada yang sempurna, PLN Berusaha menjadi yang terbaik. Terkait Permen ESDM No 2 tahun 2019 di mana aturan pemerintah dengan permen sudah jelas ruang bebas pengamanan jalur transmisi, tetapi dalam pelaksanaannya pengamanan TOW bersifat persuasif dan bila ada warga yang punya pohon menolak ditebang, PLN tidak punya wewenang low enforcement. PLN saya rasa perlu Low Enforcement,” katanya.

Menurut Defy, PLN sudah melakukan upaya penerangan di seluruh pelosok Indonesia dengan sangat cepat, meski selama ini kurang diekspos media. "Kalau kita lihat sekarang hingga Juni 2019 sudah 98,8 persen lebih wilayah Indonesia teraliri listrik," ujarnya.

Selain itu, banyak bantuan PLN lewat CSR-nya yang selalu tepat sasaran. Dia juga berpesan kepada seluruh jajaran manajemen di PJB agar tidak takut dalam mengambil kebijakan, meski keputusan yang diambil tidak selalu menyenangkan semua pihak. "Apa yang kita lakukan selama ini adalah untuk kebaikan. Kita bekerja untuk negara maka beranilah untuk membuat keputusan. Berani berbuat, berani jujur, bekerja keras untuk negara," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut