Terapkan Prokes Ketat, Pemerintah Wajibkan Delegasi G20 Registrasi Aplikasi PeduliLindungi
DENPASAR, iNews.id - Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam presidensi G20 tahun depan. Namun rangkaian konferensi tingkat tinggi (KTT) sudah dimulai di Jakarta dan Bali pada pekan ini.
Terkait dengan kedatangan delegasi G20, pemerintah pun menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Bahkan delegasi G20 diwajibkan melakukan registrasi di aplikasi PeduliLindungi.
Guna menyukseskan rangkaian KTT G20, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) ditunjuk sebagai tim pendukung logistik acara, termasuk Termasuk memfasilitasi kedatangan para delegasi G20 di bandara sekaligus koordinasi lapangan.
“Nantinya setiap peserta yang mewakili negara atau lembaga internasional harus menunjukkan surat mandat dan sudah harus memenuhi vaksinasi ketentuan negara yang bersangkutan, serta menyampaikan hasil swab PCR 3x24 jam sebelumnya,” kata Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga (KIAL) Ditjen Bea Cukai, Syarif Hidayat, di kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta, Rabu (8/12/2021).
Tak hanya itu, delegasi G20 pun diwajibkan melakukan registrasi atau mengisi data di aplikasi PeduliLindungi. Untuk mempermudah pengisian data, Kementerian Kesehatan pun sudah memperbaiki aplikasi dengan menambahkan beberapa bahasa.
Pemerintah juga menciptakan alur khusus kedatangan para delegasi agar tidak tercampur dengan penumpang udara lainnya. “Jalur di bandara dipisahkan, jadi tidak tergabung. Benar-benar relatif terisolasi,” ujar Syarif.
Dia menjelaskan, setelah para delegasi tiba di Bandara Soekarno Hatta, para delegasi diarahkan menuju hospitality lounge atau G20 lounge untuk pengambilan sampel PCR TM yang hasilnya kurang dari 1 jam.
Selanjutnya setelah hasil PCR TM keluar dan negatif, maka delegasi yang melanjutkan acara ke Bali akan naik pesawat khusus yang disediakan oleh pemerintah, pun yang melanjutkan acara di Jakarta akan diangkut dengan moda transportasi khusus.
Editor: Jeanny Aipassa