Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rela Ubah Rutinitas, Ricky Harun Beberkan Gaya Hidup Awet Mudanya
Advertisement . Scroll to see content

Terjerat Utang Rp1,3 Miliar di Usia 17 Tahun, Pemuda Ini Berhasil Raih Omzet Ratusan Juta dari Jamur Krispi 

Minggu, 28 November 2021 - 14:17:00 WIB
Terjerat Utang Rp1,3 Miliar di Usia 17 Tahun, Pemuda Ini Berhasil Raih Omzet Ratusan Juta dari Jamur Krispi 
Terjerat utang Rp1,3 miliar saat berusia 17 tahun, Bagas Alimpad berhasil raup omzet ratusan juta dari bisnis jamur krispi. (foto: YouTube PecahTelur)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perjalanan untuk mencapai kesuksesan selalu dimulai dari kegagalan dalam menjalani usaha. Hal tersebut salah satunya terjadi pada Bagas Alimpad, seorang pengusaha makanan ringan atau camilan dengan produk FCK Jamur Krispi.

Dikutip dari video wawancara Bagas pada akun YouTube PecahTelur, perjalanan pria berusia 23 tahun ini untuk menjadi pengusaha sukses di usia muda mengalami banyak rintangan. Awal mula bisnis yang dia jalani bersama tiga orang temannya sejak kelas 3 SMP adalah membangun usaha reseller berbagai macam kripik mulai dari ketela hingga makaroni.

"Saya memulai bisnis dari kelas 3 SMP, awalnya reseller perkripikan, kripik ketela, kripik makaroni, macem-macem itu saya reseller-in namanya Y Shop, Young Enterpreneur Shop. Aku buat sama tiga orang temen itu berjalan sampai kelas 1 SMA," ujar Bagas dikutip dari akun YouTube PecahTelur, Minggu (28/11/2021).

Saat memasuki kelas 1 SMA, dia mengikuti sebuah seminar Multi Level Marketing (MLM). Dia mengaku tidak tahu menahu seminar tersebut ternyata MLM karena hanya mengetahui akan mendapatkan bonus sponsor, hingga reward.

Karena tergiur, Bagas akhirnya terjun ke bisnis MLM tersebut dan mendapatkan banyak downline. Dia mengakui banyak menerima pelajaran sejak terjun ke bisnis MLM meski harus berakhir karena bisnis tersebut ilegal.

"Meskipun endingnya kasus ternyata si multi level ini ga legal. Terlepas dari dukanya itu, menurutku itu bagian "part kehidupan" yang itu juga suka banget karena disitu tentang bagaimana kita rekrut orang, tau karakter orang, ngelola orang, itu disitu semua," kata dia.

Setelah lepas dari bisnis MLM, dia menekuni bisnis selanjutnya yaitu money game dan mengajak downline di bisnis MLM terdahulu untuk bergabung ke bisnis money game. 

Kemudian, setelah bisnis money gamenya berkembang, justru hal tersebut menjadi tanda kebangkrutan di usianya yang saat itu memasuki 17 tahun, di mana dirinya bangkrut total setelah uang yang terkumpul dari para investor lenyap dibawa kabur oleh owner money game. Adapun total uang dari para investor yang hilang mencapai Rp1,3 miliar di tahun 2015.

"Setelah banyak yang join, disitulah tanda kebangkrutan ku malahan, yang mulai awalnya satu per satu investor percaya awalnya masuk Rp20 juta, kemudian diputer uangnya ternyata dapat return-nya, kemudian mereka ngajak temennya dan aku ngajak temenku lagi akhirnya terkumpul sampai Rp1,3 miliar," kata dia.

"Menurut sudut pandang manusia itu saatnya berfoya-foya, tapi ternyata di mata Allah engga, bangkrut total. Dalam tanda kutip si websitenya scam, upline ku ikut hilang, mau ga mau beban moral dan moril lagi ke down line yang udah percaya duitnya ke aku. Disitulah titik balik mengapa jadi ini," sambungnya.

Setelah mengalami kebangkrutan sebesar itu, akhirnya dia perlahan bangkit dengan memulai usaha bisnis jamur krispi. Awal mula menjalani bisnisnya tersebut berawal dari memanfaatkan kumbung (rumah jamur) jamur tiram milik pamannya yang saat itu omzetnya belum sebesar saat ini. 

Selain membantu pamannya memasarkan jamur tiram, Bagas juga memanfaatkan jamur tiram yang membludak dari petani untuk dijadikan jamur krispi. Pelan-pelan dia bangun bisnis jamur krispi dan membuat brand serta membangun jaringan reseller.

"Terus kita bangun brand dan bangun reseller dengan keilmuan saat bangkrut kemarin, jadi ya ga masalah, pengalaman dan ilmu dapet dan jalan akhirnya di sini (jamur krispi). Kemudian, setelah saya melihat ada penjual menjual makaroni, keripik pisang, keripik ketela, yaudah kita sediain semua, mau keripik pisang, keripik makaroni, terus 2018 mulai ketemu dengan beberapa influencer, waktu itu ketemu Jebreeet Snack omzet mulai dari Rp200 juta," kata dia.

Selain Jebreeet Snack, dia juga menggandeng beberapa artis atau influencer lain untuk bekerja sama dengan usaha keripiknya, di antaranya produk Sang Dewa dengan Dewa Eka Prayoga, produk Jamur Lunas dengan Saptuari Sugiharto, dan produk Kirun Makarun dengan Ricky Harun.

"Setelah dari sekian brand, ketemu artis yang ikutan, akhirnya nimbrung beberapa influencer dan beberapa tokoh lain. Disitu mulai angka lebih dari Rp500 juta, lebih dari Rp1 miliar. Dari 2018 ke 2020 itu lumayan shortcut bgt karena langsung lompatan, ga sekadar bikin tok tapi ketemu influencer," ucapnya.

Setelah mengalami lonjakan omzet, perlahan utang dari bisnis money game sebesar Rp1,3 miliar berangsur lunas. Tidak hanya kepada investor saja, utangnya pun mencakupi banyak hal mulai dari piutang usaha sebelumnya, utang di keluarga, hingga tanah tempat usahanya saat ini pernah disita oleh dua bank.

Kalau dikatakan kapan lunasnya, itu lebih tepatnya 2019 benar-benar lunas. Di fase-fase awal 2019 itu rasanya nafas oksigen bener-bener masuk semua ga ada yang tersumbat," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut