Tertarik Jadi KOL Management Specialist? Ketahui Tugas dan Kualifikasinya
JAKARTA, iNews.id - Perkembangan teknologi memungkinkan banyak generasi muda bekerja pada bidang kreatif yang semakin menjamur seiring dengan perkembangan media sosial. Salah satunya, Key Opinion Leader (KOL) Management Specialist.
KOL Management Specialist Rizal Ramadhan mengatakan, generasi muda atau orang-orang yang tertarik berkecimpung bisa mulai mempelajari ciri khas dari masing-masing KOL atau influencer sebelum terjun sebagai KOL Management Specialist.
“Ini bidang yang bisa dicoba karena sedang sangat dibutuhkan, di mana perusahaan berusaha meluaskan bisnis pada target masyarakat tertentu,” kata Rizal dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Selasa (27/6/2023).
"Mulai sekarang kalau suka main sosial media, bisa mulai perhatikan KOL dan influencer tentang bagaimana ciri khas mereka. Pekerjaan ini bisa dijadikan sebagai referensi setelah lulus kuliah," imbuhnya.
Rizal melihat industri ini sangat menjanjikan ke depannya. Ini didukung oleh semakin banyak generasi muda yang memiliki cita-cita sebagai KOL atau influencer. Kehadiran dari orang untuk melakukan manajemen pun dibutuhkan seiring dengan menjamurnya KOL dan influencer dalam berbagai tingkatan.
Selain itu, saat ini banyak sekali orang-orang yang memberikan penjelasan mengenai bidang kerja dari KOL Management Specialist yang tersebar di sosial media, sehingga generasi muda atau masyarakat Indonesia yang memiliki minat untuk berkecimpung dalam KOL Management Specialist bisa memanfaatkan momentum tersebut.
“Jadi kesempatannya banyak dan bidang ini menjanjikan. KOL Management Specialist ini bisa dilirik oleh banyak pihak,” ujarnya.
Sebagai informasi, terdapat perbedaan tipis antara KOL dan influencer. Rizal mengatakan, KOL merupakan ketua dari kelompok orang yang memiliki minat dan keahlian dalam suatu bidang tertentu, sehingga KOL memiliki pemahaman dan pengalaman yang mendalam mengenai satu bidang tertentu. KOL pun bisa mengeluarkan pendapat yang dianggap valid berdasarkan pemahaman dan pengalaman yang dimiliki.
“Contoh spesifik dalam bidang kuliner, food reviewer itu belum tentu bisa masak, tapi mereka sering mencicipi makanan, mereka punya satu kesimpulan atau opini untuk mengatakan bahwa makanan itu enak atau tidak enak. Bisa dibilang Pak Bondan merupakan KOL dalam kuliner, sementara sisanya adalah influencer,” tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati