Tertarik Terjun ke Metaverse, Pengecer dan Merek Dagang Terkenal Luncurkan NFT hingga Buka Toko Virtual
NEW YORK, iNews.id - Pengecer dan merek dagang terkenal dunia dikabarkan mengajukan aplikasi untuk meluncurkan token yang tidak dapat dipertukarkan atau Non Fungible Token (NFT) hingga membuka toko virtual.
Kantor Paten dan Merek Dagang AS melaporkan setidaknya ada tujuh aplikasi yang diajukan oleh pengecer dan merek dagang terkenal, pada akhir 2021. Hal itu, menunjukkan semakin banyak perusahaan yang tertarik terjun ke dunia metaverse.
Josh Gerben, seorang pengacara merek dagang AS menyebut beberapa pengecer dan merek dagang terkenal yang mengajukan aplikasi untuk mengeluarkan NFT dan membuka toko virtual, antara lain Nike, GAP, Urban Outfitters, Ralph Lauren, dan Abercrombie & Fitch.
Menurut Gerben, sejak Facebook mengumumkan mengubah nama menjadi Meta yang menandai masuknya perusahaan ke dunia virtual metaverse, banyak perusahaan yang mulai menjajaki kemungkinan untuk tidak ketinggalan terjun ke metaverse.
"Tiba-tiba, semua orang seperti merasa ini (metaverse) menjadi sangat nyata dan kami perlu memastikan IP kami terlindungi di ruang angkasa," kata Gerben, seperti dikutip CNBC, Senin (1/7/2021).
Dia mengungkapkan, Nike telah mengajukan banyak aplikasi merek dagang pada awal November 2021, yang mempratinjau rencananya untuk menjual sepatu dan pakaian bermerek virtual.
Seiring dengan pengajuan aplikasi, Nike juga bekerja sama dengan Roblox untuk menciptakan dunia online yang disebut Nikeland. Pada bulan Desember, Nike juga membeli perusahaan sepatu kets virtual RTFKT (diucapkan "artefak") dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
GAP juga mulai menjual NFT dari kaus berlogo ikoniknya. Pembuat pakaian itu mengatakan NFT-nya akan dihargai dalam tingkatan mulai dari sekitar 8,30 dolar AS hingga 415 dolar AS, dan datang dengan hoodie fisik.
Sementara itu, debut NFT Under Armour dan Adidas terjual habis bulan lalu. NFT yang diterbitkan kedua perusahaan sekarang meraih harga tertinggi di pasar NFT OpenSea.
Gerben mengatakan, pengecer pakaian Urban Outfitters, Ralph Lauren, dan Abercrombie & Fitch juga telah mengajukan merek dagang pada Desember 2021, yang merinci niat mereka untuk membuka semacam toko virtual.
Sebuah laporan dari CB Insights menguraikan alasan mengapa pengecer dan merek dagang terkenal ingin meluncurkan NFT dan membuka toko virtual, karena berpotensi menawarkan aliran pendapatan baru.
Selain itu, peluncuran NFT memungkinkan bisnis untuk menandai produk dan layanan fisik yang diinginkan pelangga dan membantu mengurangi biaya transaksi online.
"Dan untuk merek mewah seperti Gucci dan Louis Vuitton, NFT dapat berfungsi sebagai bentuk otentikasi untuk barang nyata dan lebih mahal," bunyi laporan CB Insights.
Gerben mengatakan bahwa dengan semakin banyak konsumen yang membiasakan diri dengan metaverse dan item yang disimpan di blockchain, maka semakin banyak pengecer ingin membuat ekosistem digital.
Frank Chaparro, Direktur The Blok, perusahaan layanan informasi kripto, mengatakan banyak pengecer masih belum pulih dari dampak pandemi Covid-19 dan keterlambatan e-commerce, sehingga mereka memandang metaverse menjadi peluang untuk meminimalisasi kerugian.
“Saya pikir ini adalah win-win untuk setiap perusahaan di ritel, dan bahkan jika itu hanya iseng-iseng, tidak ada banyak kerusakan reputasi hanya dengan mencoba sesuatu yang aneh seperti memberi beberapa pelanggan NFT dalam undian,” ujar Chaparro.
Editor: Jeanny Aipassa