Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beri Hadiah Perdamaian untuk Trump, FIFA Disorot soal Genosida Israel di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

TikTok Terancam Diblokir, Pengadilan Amerika Berikan Perpanjangan Waktu

Senin, 28 September 2020 - 11:05:00 WIB
TikTok Terancam Diblokir, Pengadilan Amerika Berikan Perpanjangan Waktu
Aplikasi TikTok masih terancam diblokir di Google Play Store dan App Store di Amerika Serikat. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Aplikasi TikTok terancam diblokir di Google Play Store dan App Store di AS. Blokir akan dilakukan jika TikTok gagal dilepas ke perusahaan Amerika.

Pemblokiran aplikasi TikTok dijadwalkan dilakukan pada Minggu (27/9/2020) waktu setempat. Namun, batas tersebut diperpanjang usai Pengadilan Distrik AS mengabulkan permohonan ByteDance selaku pemilik platform TikTok.

Aplikasi Tiktok tidak akan diblokir setidaknya hingga 12 November. Departemen Perdagangan AS diizinkan memblokir aplikasi berbagi video tersebut jika transaksi antara ByteDance dan Oracle gagal tercapai.

Pengadilan mengeluarkan putusan itu pada Minggu malam waktu AS. Pada pagi harinya, Pengacara TikTok,
Hall hadir dalam sidang selama 90 menit untuk mengungkapkan pembelaan kliennya.

“Tidak masuk akal untuk memberlakukan larangan TikTok pada malam ini sedangkan negosiasi masih dalam proses perundingan. Ini hanyalah taktik frontal menekan perusahaan," ujar Hall dikutip dari Reuters, Senin (28/9/2020).

Pada 20 September 2020, ByteDance, Oracle dan Walmart sepakat bekerja sama membentuk perusahaan baru, TikTok Global yang berbasis di AS. Perusahaan tersebut akan menguasai sebagian besar operasi TikTok di seluruh dunia.

ByteDance mengklaim akan memiliki 80 persen saham TikTok Global. Sementara sisanya dipegang Oracle dan Walmart. Keputusan itu mendapatkan reaksi negatif dari Presiden Donald Trump.

Trump ingin Oracle atau Walmart menguasai saham mayoritas. Alasannya, kendali ByteDance atas TikTok membahayakan keamanan nasional. TikTok menyanggahnya.

"Keinginan itu sama sekali tidak berlandaskan masalah keamanan nasional, melainkan hanya isu politik yang berkaitan dengan pemilu mendatang," kata juru bicara TikTok.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut