Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit, Pemerintah Gandeng PBNU
PALEMBANG, iNews.id - Pemerintah menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko perekonomian), Airlangga Hartarto, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah melakukan berbagai upaya, termasuk kerja sama dengan organisasi masyarakat seperti PBNU.
Terkait dengan itu, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) dengan PBNU, dalam peringatan Hari Lahir Nadhlatul Ulama (NU) ke-99, di Jakabaring Sport Center Palembang, Jumat (4/3/2022).
"Pemerintah mengapresiasi NU yang telah menggerakkan perekonomian rakyat. Dan hari ini yang menjadi tema adalah bagaimana membuat petani sejahtera. Oleh karena itu, tadi telah ditandatangaini Memorandum of understanding antara PBNU dengan BPDPKS,” keta Menko Airlangga, yang hadir mewakili Presiden Joko Widodo,dalam peringatan Hari Lahir NU ke-99, seperti dikutip Sabtu (5/3/2022).
Menurut dia, melalui MoU tersebut, PBNU akan mensosialiasikan kepada pekebun dan petani sawit di seluruh Indonesia, khususnya di lingkungan Nadhatul Ulama.
Melalui program dana kelapa sawit tersebut, lanjutnya, telah disiapkan program replanting sawit yang mana Pemerintah memberikan dukungan untuk tahun ini 180.000 hektar dengan bantuan Rp30 juta per hektar. Artinya dana kelapa sawit naik dari sebelumnya Rp25 juta per hektar.
Menko Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah BPDPKS, mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengawal hingga program tersebut terealisasi.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan pemerintah sangat memperhatikan dan akan terus menggalakan sektor ekonomi kerakyatan dengan menggandeng berbagai organisasi masyarakat.
“Presiden sangat perhatian kepada ekonomi kerakyatan. Alhamdulillah harga sawit bagus, harga karet bagus, harga kelapa bagus, dan berbagai komoditas pertanian Alhamdulillah dua tahun terakhir bisa swasembada beras,” tutur Menko Airlangga.
Dalam hal ini, lanjutnya, NU diharapkan bisa membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan.

Upaya tersebut dapat diwujudkan dengan menyiapkan penanaman berbagai produk mulai dari pertanian, hortikultura, dan kerjasama penanaman padi, jagung, kedelai, yang merupakan komoditas rakyat.
“Ini adalah arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar Kementerian bekerja sama dengan organisasi masyarakat seperti PBNU. Dan tentu ini bisa direplikasi dengan produk-produk lain, termasuk di sektor pertanian yang ini bisa dibuatkan prototype nya dengan petani-petani di lingkungan NU,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menerangkan bahwa Pemerintah telah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari akhir Juni 2022 menjadi akhir Desember 2022.
Selain itu, Pemerintah juga menyediakan grace period selama 5 tahun. Dengan dukungan tersebut, pekebun dapat membayar cicilan setelah tanaman sawitnya menghasilkan.
“Pemerintah juga menyiapkan KUR, dimana KUR ini bisa disalurkan kepada UMKM binaan yang berada di keluarga besar NU,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam peringatan Hari Lahir NU ke-99, Menteri Perindustrian, Pimpinan dan Anggota DPR RI, Rois ‘Aam Syuriah Nahdlatul Ulama KH. Miftachul Akhyar dan jajaran pengurus Syuriah
PBNU, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf.
Selanjutnya, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Nusron Wahid, dan jajaran pengurus Tanfidziyah PBNU, Gubernur Sumatera Selatan, Forkopimda Provinsi Sumatera Selatan, Ketua DPRD Sumatera Selatan, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Direktur Utama PLN, Direktur Utama BPDPKS, perwakilan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit.
Editor: Jeanny Aipassa