Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo dan PM Australia Albanese Bertemu Empat Mata, Bahas Penguatan Kerja Sama 
Advertisement . Scroll to see content

Tingkatkan Produksi Migas, Pertamina Hulu Energi Terapkan 3 Strategi Kemitraan

Kamis, 28 September 2023 - 19:50:00 WIB
Tingkatkan Produksi Migas, Pertamina Hulu Energi Terapkan 3 Strategi Kemitraan
Central Processing Plant Tomori milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE). (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina, terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) domestik. 

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi, mengatakan upaya itu dilakukan dengan menerapkan 3 strategi kemitraan, yang berdampak positif bagi kinerja produksi migas perseroan. 

Menurut dia, strategi kemitraan mempunyai dampak positif berupa transfer teknologi, ilmu pengetahuan, serta pembagian risiko dengan mitra yang dapat memberikan dorongan untuk terus dapat berkembang untuk mengelola wilayah kerja hulu migas dengan menjunjung tinggi nilai keselamatan kerja. 

“Dengan menjalankan strategi kemitraan, diharapkan kita dapat selalu berkonsolidasi untuk meningkatkan produksi serta mendapatkan temuan sumber daya baru guna mendukung ketahanan energi nasional,” kata Awang, dalam keterangan, dikutip Kamis (28/9/2023). 

Awang menjelaskan, strategi kemitraan dilakukan melalui implementasi sinergi dengan berbagai macam mekanisme. Pertama, sharing Participating Interest (PI) di suatu wilayah kerja migas dengan mitra strategis dari sisi finansial dan teknologi. 

Salah satu penerapan mekanismen PI adalah Wilayah Kerja Offshore Southeast Sumatera (OSES) dimana 10 persen PI dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta kepemilikan PI dengan mitra lainnya seperti pengelolaan Blok Cepu bersama Exxon Mobil Cepu Ltd. (EMCL), dan Ampolex Pte Ltd. 

Kedua, Kerja Sama Operasi (KSO), yang sekarang dikenal dengan New KSO. Sampai saat ini ada 25 KSO dimana sudah ada 3 KSO yang dikonversi menjadi New KSO sedangkan ada 14 KSO Eksiting yang sedang proses konversi menjadi New KSO. 

Untuk kontribusi KSO pada produksi PHE per Agustus 2023 adalah 2.422 BOPD (barel minyak per hari) dan 9,58 MMSCFD (juta kaki kubik gas per hari).

"Ketiga, Joint Operating Body (JOB). Saat ini terdapat dua JOB yang dikelola yaitu JOB Simenggaris serta JOB Medco-Tomori," ujar Awang. 

Selain 3 strategi kemitraan itu, terdapat mekanisme pengelolaan sumur tua dengan landasan Peraturan Menteri ESDM No 01 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua. 

Mekanisme selanjutnya untuk Implementasi pengelolaan sumur idle adalah dengan konsep kemitraan (Kerjasama bisnis) akan mulai diterapkan di Pertamina EP dan Pertamina Hulu Rokan. 

"Sudah ada empat (4) HOA yang disepakati dengan beberapa potensi kemitraan lain masih dalam tahap diskusi," ungkap Awang.  

Sementara itu, untuk idle wells yang bisa dikerjakan sendiri, PHE sudah melakukan reaktivasi sumur idle ini sebanyak kurang lebih 800–900 sumur per tahun.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen. 

Peningkatan tersebut dicapai melalui strategi antara lain optimasi produksi dalam pengelolaan wilayah kerja eksisting, yang dioperasikan sendiri (own operation) maupun dikerjasamakan dengan mitra (partnership), serta kegiatan akuisisi.

Dengan berbagai kemitraan tersebut, lanjut Awang, hingga Agustus 2023, PHE mencatat total produksi YTD (year to date) sebesar 1,04 MMBOEPD (juta barel minyak ekuivalen per hari) yang merupakan gabungan dari 570 MBOPD (ribu barel minyak per hari) serta 2.760 MMSCFD (juta kaki kubik gas per hari). 

Hal ini, dihasilkan dari penyelesaian pengeboran 502 sumur pengembangan, 511 work over (kerja ulang pindah lapisan), dan 21.764 well service well intervention (reparasi dan intervensi sumur).

Dia mengungkapkan, pencapaian tersebut bukan hal yang mudah karena dalam industri hulu migas saat ini, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. 

“Salah satunya adalah kondisi lapangan yang sudah mature di sebagian besar wilayah sehingga membutuhkan strategi untuk pengelolaannya. PHE menjalankan tiga strategi utama yaitu mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Environment, Social, Governance (ESG),” tutur Awang.

Dia menambahkan, PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG, untuk mendukung target Pemerintah dalam mencapai produksi minyak  1 Juta BOPD dan produksi gas 12 BCFD pada tahun 2030. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (“UNGC”) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut