Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Pupuk Indonesia Pacu Program Agro Solution
JAKARTA, iNews.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengembangkan program Agro Solution guna mendorong produktivitas pertanian. Hal ini sekaligus menjawab kebutuhan petani untuk memperoleh keuntungan.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menjelaskan, melalui program ini perusahaan berusaha meningkatkan produktivitas pertanian, menambah penghasilan petani serta mengedukasi petani meskipun menggunakan pupuk non-subsidi, tetap bisa memperoleh keuntungan. "Kami memberikan pendampingan secara komprehensif dalam budidaya tanaman padi oleh petani, baik melalui kegiatan off farm maupun on farm, dan melibatkan multi stakeholder," ujar Bakir dalam keterangannya, Kamis (8/4/2021).
Pada kegiatan off farm, lanjut Bakir, program Agro Solution memberikan akses permodalan kepada petani melalui perbankan, jaminan atas risiko gagal panen oleh perusahaan asuransi, serta kepastian pembelian hasil panen oleh trader atau offtaker. Sedangkan di on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk input pertanian non-subsidi berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan lain sebagainya.
Di samping itu juga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis budi daya pertanian. Bakir mengungkapkan, telah banyak success story yang dicatat dari program ini.
Sejauh ini, pilot project program Agro Solution telah membukukan hasil positif di Banyuwangi, Jember, Bima, Dompu, Ponorogo, Magetan, Madiun dan Tuban. Di wilayah-wilayah tersebut, program Agro Solution telah dilaksanakan di 2.815 hektare lahan dan melibatkan 2.078 orang petani.
Tercatat, terjadi peningkatan rerata panen gabah kering sebesar 55,8 persen dan jagung kering sebesar 45 persen pada wilayah-wilayah tersebut. Keuntungan petani pun turut meningkat. Peningkatan keuntungan dari panen gabah kering sebesar 91 persen dan dari jagung kering sebesar 60 persen.
"Program ini merupakan langkah nyata perusahaan mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.
Sementara itu, Agro Solution resmi diluncurkan Pupuk Indonesia di Kabupaten Jember pada 5 November 2020 lalu. Melihat hasil positif dari program ini, Pupuk Indonesia menargetkan Agro Solution bisa dilaksanakan di lahan seluas 50.000 hektar pada tahun 2021.
Target tersebut dilaksanakan oleh lima anggota holding, yaitu Petrokimia Gresik dengan target lahan 16.000 hektare, kemudian Pupuk Kalimantan Timur (12.000 hektare), Pupuk Kujang (10.000 hektare), Sriwidjaja Palembang (8.000 hektare), dan Pupuk Iskandar Muda (4.000 hektare). Saat ini, Agro Solution telah dilaksanakan pada 10.861 hektare lahan di berbagai wilayah Indonesia.
"Faktor utama keberhasilan program ini adalah pendampingan atau kawalan teknologi. Dengan adanya peningkatan produktivitas secara signifikan, serta akses permodalan dan pasar yang dipermudah, maka pendapatan petani meningkat sehingga petani tidak lagi tergantung pada pupuk bersubsidi," katanya.
Program Agro Solution juga dinobatkan sebagai "The Best Innovation in Social Business Model" dalam ajang "iNews Maker Award 2021" di Jakarta, Rabu (7/4/2021). Program ini dinilai paling banyak memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi di tengah wabah Covid-19 oleh juri di ajang yang bertema "Outsmart The Pandemic: Fostering Innovation and Agility To Survive The Uncertainty".
Editor: Ranto Rajagukguk