Tips Membangun Perusahaan Fintech, Komunikasi Jadi Kunci Utama
JAKARTA, iNews.id - Banyak anak muda sukses meniti karier di perusahaan ternama dunia, namun akhirnya memilih kembali memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya Edwin Kusuma.
Dia terjun membangun dunia financial technology (fintech) dimulai ketika dirinya memutuskan kembali ke Indonesia setelah berkarier di perusahaan teknologi terkemuka dunia, Google. Pada saat itu Edwin bertindak sebagai operational director dari salah satu perusahaan Fintech.
Di situlah Edwin menggawangi perusahaan tersebut mulai dari awal pembentukan legalitas perusahaan, pembentukan tim, bekerja sama dengan instansi lokal, pengurusan perizinan, sampai ke teknis dan nonteknis operasional perusahaan penyedia layanan pinjaman online tersebut.
Jiwa kepemimpinan Edwin sangat terlihat jelas dengan cara dan metode dalam mengepalai puluhan hingga ratusan karyawan. Baginya komunikasi adalah salah satu kunci sukses untuk membuat satu perusahaan dapat berjalan secara baik.
Dia sering meluangkan waktu untuk siapapun yang ada dalam perusahaan untuk lebih mendalami dan memahami kendala dan realita di lapangan.
“Seorang pemimpin juga harus bisa memberikan contoh yang baik bagi anak buah atau rekan kerjanya, jika kita belum bisa memberikan teladan susah untuk membuat orang lain mau untuk bekerja sesuai dengan harapan. Jadi semangat dan atmosfer kerja yang mendukung pastinya akan berdampak positif terhadap hasil kerja mereka,” ujar Edwin, dalam keterangan elektroniknya dilansir Senin (23/11/2020).
Perjalanan karier Edwin di dunia Fintech berlanjut ketika dirinya menjadi CEO dari perusahaan Fintech P2P Lending di Indonesia. Dia merasa banyak lagi yang perlu dilakukan agar Fintech bisa menjadi salah satu faktor pendukung yang berperan penting dalam membantu Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) di masa pandemi.
Peraih penghargaan Insping Professional and Leadership Award 2020 dari Indonesia Award Magazine ini sekarang sedang fokus dengan bagaimana membantu masyarakat Indonesia agar memiliki akses ke layanan finansial terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil khususnya luar Pulau Jawa.
“Saya rasa semua komponen harus berkolaborasi dan bahu membahu untuk melakukan literasi keuangan yang merupakan tanggung jawab kita bersama pelaku di industri jasa keuangan ini, dan kita tentunya harus selalu berinovasi untuk memberikan akses finansial yang merata bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Edwin.
Editor: Dani M Dahwilani