Tok! Kuota Impor Beras RI di 2024 Naik jadi 3,6 Juta Ton
JAKARTA, iNews.id - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim mengungkapkan bahwa izin impor beras sebanyak 3,6 juta ton beras untuk tahun 2024 telah terbit. Angka ini naik dari impor beras tahun 2023 lalu sebesar 3,5 juta ton.
Isy Karim menjelaskan izin impor tersebut diberikan sebagai penugasan kepada Perum Bulog untuk meningkat cadangan beras di tengah masyarakat. Dengan begitu, pemerintah mampu mengantisipasi apabila ada lonjakan harga.
"Kami sudah menerbitkan persetujuan impor, pertama 2 juta ton tahun 2024, dan ada tambahan 1,6 juta ton persetujuan impor sudah diterbitkan," kata Isy Karim dalam Rapat Koordinasi Pengamanan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024 di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Lebih lanjut, Isy Karim menjelaskan hingga saat ini realisasi impor beras sudah mencapai 600.000 ton dari Januari - Februari 2024 lalu. Ke depan akan bertambah seiring dengan kuota impor 3,6 juta ton yang sudah diberikan kepada pemerintah.
"Dari laporan perum Bulog, realisasinya sudah lebih dari 500.000 ton pada triwulan pertama ini," tutur dia.
Berapa cadangan beras pemerintah saat ini? Klik halaman selanjutnya>>>
Isy karim menambahkan hingga saat ini posisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) berada di angka sekitar 1,2 - 1,4 juta ton. Hal tersebut diharapkan mampu untuk melakukan intervensi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga ketika transisi musim panen yang baru terjadi puncaknya pada bulan April.
"Pasar induk sudah mengalami penurunan tapi belum merambat ke pasar tradisional. Beras premium memang belum terjadi penurunan, ada kenaikan, tapi kenaikannya tidak setinggi minggu lalu," ucap Isy Karim.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi melaporkan produksi petani lokal setidak membutuhkan waktu 20-30 hari, dari melakukan panen hingga beras tersebut sampai pasar. Sehingga diharapkan beras impor ini mampu memenuhi peredaran beras di pasar.
"Jadi dua minggu tiga ke depan akan makin banyak beras masuk ke pasar kita," ujarnya.
Editor: Puti Aini Yasmin