Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Siap Dikerjakan Tahun Ini
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, tol Semarang-Demak bisa dikerjakan tahun ini. Saat ini, badan usaha jalan tol (BUJT) untuk tol tersebut sudah dibentuk.
Tol sepanjang 27 kilometer (km) itu dibagi dalam dua seksi yaitu Seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak. Untuk seksi I sepanjang 10,69 km digarap pemerintah sementara seksi II sepanjang 16,31 km dikerjakan PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD).
BUJT itu merupakan konsorsium yang dipimpin PT PP (Persero) Tbk dengan anggota PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Misi Mulia Metrical. PTPP mengempit 65 persen. Sebanyak 25 persen dipegang Wika dan sisanya Misi Mulia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan, setelah BUJT resmi terbentuk, langkah selanjutnya yaitu penandatanganan pengusahaan jalan tol (PPJT). Saat ini, prosesnya masih menunggu persetujuan menteri keuangan agar proyek tersebut mendapat asuransi dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
"Penandatanganan PPJT akan dilakukan serentak pada September 2019 dengan dua bentuk perjanjian lainnya yakni penandatanganan bersama Kementerian Keuangan sebagai penjamin dan kredit investasi bersama dengan PT PII," ujar Danang, Senin (12/8/2019).
Dia mengatakan, tol yang dibangun di atas tanggul laut ini akan meningkatkan konektivitas Semarang ke arah Demak hingga Gresik dan Surabaya. Selain itu, tol ini juga berfungsi sebagai tanggul di pantai utara Kota Semarang untuk mencegah banjir rob di wilayah Genuk, Kaligawe, dan sekitarnya.
“Harapannya pembangunan tol ini sekaligus merevitalisasi kawasan industri di sana. Begitu jalan tolnya dibangun, kawasan industri tidak lagi terdampak rob, sehingga bisa kembali membangkitkan ekonomi kawasan," kata Danang.
Pembangunan tol Semarang-Demak membutuhkan investasi sekitar Rp15,3 triliun. Proses pembangunan tol ini diprediksi memakan waktu hingga 2 tahun. Ada empat simpang susun di tol ini yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung, dan Demak.
Editor: Rahmat Fiansyah