Tol Tanpa Sentuh Bakal Diuji Coba Desember Ini di Bali

JAKARTA, iNews.id - Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan uji coba tol tanpa sentuh atau MLFF (Multi Lane Free Flow) di Bali pada Desember mendatang. Uji coba ini diharapkan bisa menjadi metode pembayaran terbaru transaksi tol di Indonesia.

Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono rencananya teknologi tersebut siap untuk dilakukan uji coba perdana di ruas tol Bali - Mandara yang targetnya dilaksanakan pada minggu kedua bulan Desember mendatang.

Baca Juga

MEDC Targetkan 160 MBOEPD Akhir 2025, Perluas Portofolio Energi Bersih  

"Minggu kedua Desember (mulai dilakukan uji coba tol nir sentuh). Setelah itu dicoba, dua Minggu kita akan evaluasi" kata Basuki saat di temui di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Lebih lanjut, kata Basuki, pascauji coba selama dua minggu itu pihaknya bakal segera mengevaluasi. Rencananya jika uji coba tersebut berhasil, maka sistem uji coba akan diperluas pada beberapa ruas tol lainnya di luar Bali.

Baca Juga

PUPR Bakal Kaji Ulang Kontrak Investasi Penerapan Tol Tanpa Sentuh dari Roatex

Penerapan uji coba tol tanpa sentuh akan dilakukan pada ruas tol dengan kriteria merupakan perwakilan 80 persen dari trafic keseluruhan jalan tol di Indonesia. Misalnya seperti Tol Bali Mandara, Tol Jagorawi, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Dalam Kota, dan Tol JORR. Kelima tol tersebut merupakan perwakilan 80 persen dari traffic keseluruhan jalan tol di Indonesia.

"Di akhir Desember nanti kita evaluasi kalau itu bagus berhasil kita expand. Kalau ada kekurangan kita imporve dulu baru coba lagi baru expand," ucapnya.

Adapun uji coba yang ditetapkan itu dikatakan Basuki masih dalam masa transisi, sehingga gerbang tol yang dilakukan uji coba tidak langsung melepas palang pintu tol, namun bakal terbuka otomatis jika transaksi pengendara menggunakan dengan teknologi MLFF berhasil dilakukan.

Kegiatan uji coba MLFF masa transisi ini yang paling penting adalah untuk menguji akurasi teknologi terlebih dahulu untuk menangkap kendaraan yang lewat pintu tol. Hal itu untuk memastikan agar pendapatan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tidak terkoreksi dengan adanya teknologi pembayaran baru ini.

Editor: Puti Aini Yasmin