Tren Bank Digital, FinTech Hong Kong Akuisisi Bank Jasa Jakarta
JAKARTA, iNews.id - Platform financial-technology (fintech) asal Hong Kong, WeLab, mengakuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ). Melalui akuisis tersebut, WeLab, akan melakukan ekspansi di pasar Indonesia dengan memanfaatkan tren bank digital.
Dalam kesepakatan yang dibuat, WeLab menyatakan, tertarik memanfaatkan momentum tren bank digital di Indonesia sebagai target ekspansi bisnis melalui akuisisi BJJ.
WeLab berencana meluncurkan bank digital sebagai ekspansi merebut pasar masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank digital pada semester kedua tahun depan.
Selain itu, WeLab yang juga bertindak selaku pemimpin konsorsium kesepakatan ini mampu mengumpulkan dana segar dari investor sebanyak 240 juta dolar AS atau setara Rp3,43 triliun (asumsi kurs Rp14.300). Torehan tersebut bakal digunakan untuk mendanai akuisisi tersebut.
Bersama sejumlah investor yang tergabung dalam konsorsoum WeLab Sky, kelompok ini direncanakan bakal menjadi satu-satunya pengendali perseroan di mana sebelumnya telah mengambilalih 24 persen dari total saham BJJ.
Pihak WeLab Sky bakal merampungkan sisa prosesnya sembari menunggu izin resmi dari regulator, dilansir oleh TechCrunch, Selasa (7/12/2021)
Diketahui, beberapa investor korporasi di belakang WeLab antara lain Khazanah Nasional Berhad, Allianz, dan Sequioa Capital.
Berdasarkan penelusuran MNC Portal Indonesia, WeLab merupakan afiliasi dari TOM Group, sebuah perusahaan milik miliarder Li Ka-Shing, yang juga didanai oleh CK Hutchison Holdings Ltd.
WeLab telah membuka bank digital pertamanya di Hong Kong pada tahun lalu. Perusaaan ini memiliki beberapa produk jasa keuangan yang menyebar di sejumlah negara Asia, termasuk bank digital dan layanan pembiayaan.
Keterlibatan WeLab di pasar Indonesia sampai saat ini masih merupakan bentuk kerja sama dengan sejumlah platform, salah satunya adalah dengan aplikasi pinjaman online MauCash, yang merupakan usaha patungan / joint ventura dengan Astra International. Platform tersebut diperkirakan memiliki lebih dari tiga juta pengguna di Indonesia.
Dari segi volume pengguna, WeLab mengaku telah digunakan oleh lebih dari 150.000 nasabah bank digital. Sedangkan dari kinerja keuangan, perusahaan ini masih membukukan kerugian sebesar 25,7 juta dolar AS, pada semester I 2021.
Selain Indonesia, WeLab juga menarget pasar negara-negara berkembang di Asia lainnya seperti Vietnam, Thailand, Kamboja, hingga Filipina.
Editor: Jeanny Aipassa