Trump Beri Kontrak Rp3,85 Triliun ke Fujifilm untuk Pembuatan Vaksin Corona
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan telah memberikan kontrak kerja sama kepada Fujifilm Diosynth Biotechnologies senilai 265 juta dolar AS (Rp3,85 triliun), untuk memperluas kapasitas produksi vaksin Covid-19.
Trump mengatakan, pelaksanaanya dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) yang memberikan kontrak kepada Pusat Inovasi A&M Fujifilm di wilayah College Station, Texas. Sebelumnya, pemerintah federal juga telah menggelontorkan 1,6 miliar Dolar AS (Rp23,27 triliun) kepada Novavax yang memproduksi obat masal untuk membantu mengembangkan vaksin Covid-19.
"Hari ini, saya bangga mengumumkan bahwa HHS baru saja menandatangani kontrak 265 juta Dolar AS dengan Pusat Inovasi A&M Fujifilm di Texas, yang merupakan tempat untuk bisa memperluas kapasitas produksi vaksin virus corona," ujar Trump dikutip dari CNBC Selasa (28/7/2020).
Pejabat kesehatan setempat mengatakan, walaupun vaksin virus corona ditemukan dan terbukti aman dan efektif untuk manusia, namun untuk memperbanyak dan mendistribusikan dosisnya akan menjadi rintangan lain.
Untuk itu, pusat inovasi di Texas akan mendukung Operation Warp Speed, yakni upaya administrasi Trump untuk mempercepat pengembangan, pembuatan dan distribusi vaksin serta perawatanya untuk melawan Covid-19. HHS sendiri memerintahkan Fujifilm menyiapkan cadangan kapasitas produksi hingga akhir 2021.
"Para ilmuwan dan insinyur terkemuka kami merasa terhormat untuk mendukung pembuatan vaksin Covid-19, dengan tujuan memberikan vaksin yang aman dan efektif untuk populasi AS. Kami akan mengalokasikan kapasitas yang dicadangkan berdasarkan arahan yang diberikan oleh pemerintah AS," kata kepala pejabat operasional Fujifilm Diosynth Biotechnologies Gerry Farrell.
Fujifilm Diosynth Biotechnologies di Texas, merupakan bagian dari pusat inovasi dalam pengembangan lanjutan untuk industri farmasi. Didirikan di Texas A&M University pada 2009 dengan dukungan dari AS. Pihak perusahaan mengklaim memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pengembangan dan pembuatan biologik, vaksin virus dan terapi gen.
Editor: Ranto Rajagukguk