Tugas Makin Berat, Perhumas: Pandemi Covid-19 Tantangan Perusahaan di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) menyatakan pandemi Covid-19 menjadi tantangan perusahaan swasta, BUMN dan lembaga di seluruh Indonesia. Peran humas di masa pandemi menjadi sangat substansial.
“Dalam situasi seperti sekarang, peran strategis humas di masa pandemi menjadi sangat substansial. Humas menjadi agen perubahan untuk menghadapi tantangan saat ini, agar menjawab kekhawatiran publik di tengah ketidakpastian yang sangat tinggi, melalui komunikasi terarah, empati dan berkelanjutan,” ujar Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas, Agung Laksamana dalam webinar, Rabu (23/9/2020).
Dia menyebutkan, pandemi Covid-19 telah mengubah pola kehidupan masyarakat dan menciptakan instabilitas, multisektoral baik kesehatan, sosial dan ekonomi yang menuntut semua orang untuk segera beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru, agar mampu bertahan di dalam situasi ini.
“Peran strategis Humas di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini menjadi ujung tombak dalam menjawab ketidakpastian sekaligus membuka kesempatan untuk dapat mengadopsi, beradaptasi dan melahirkan kemahiran baru (Adopt, Adapt, Adept). Tidak ada satu formula yang pas untuk menjawab kompleksitas persoalan seperti sekarang. Praktisi Humas pemerintah, dunia akademisi maupun swasta perlu menyikapi hal ini," katanya.
Adapun tahun ini, Perhumas kembali bakal menggelar Konvensi Nasional Humas 2020 (KNH20), yang akan dilaksanakan pada 4-5 Desember 2020. Mengusung tema Adaptif, Inovatif, dan Kolaboratif, acara ini bertujuan mendorong peran humas lebih strategis dalam membantu seluruh stakeholder nasional dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19.
Menurut Agung, sebagai bagian dari elemen bangsa, pihaknya ikut terpanggil memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata kepada semua pemangku kepentingan (stakeholder) baik pemerintah, praktisi komunikasi, akademisi, kalangan industri maupun komponen bangsa lainnya. Ini mencakup konsep strategis, saran, maupun ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kehumasan yang bisa membangun semangat optimisme nasional.
Sementara itu, Ketua Panitia KNH20 Boy Kelana Soebroto menyampaikan, pelaksanaan KNH20 memiliki sejumlah keunikan dibanding dengan pelaksanaan KNH sebelumnya. KNH20 untuk pertama kalinya akan berlangsung dalam situasi virtual.
Konvensi ini melibatkan berbagai praktisi komunikasi lintas sektor, seperti pemerintahan, konsultan komunikasi, industri, BUMN, swasta, startup, hingga akademisi. Ini diharapkan mampu memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diimplementasikan bagi praktisi humas.
“Situasi saat ini membuat kami selaku panitia KNH20 merasa perlu mendorong praktisi Humas dan para pengambil kebijakan di segala level untuk bisa beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi, sehingga bisa melewati masa sulit ini dengan baik,” kata Boy.
Editor: Dani M Dahwilani