Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hans Patuwo Resmi Diangkat Jadi CEO dan Dirut GOTO, Gantikan Patrick Walujo
Advertisement . Scroll to see content

Tumbuh Lebih Cepat di Platform Online, UMKM Kuliner Menilai Biaya Komisi Sudah Layak

Senin, 28 November 2022 - 14:43:00 WIB
Tumbuh Lebih Cepat di Platform Online, UMKM Kuliner Menilai Biaya Komisi Sudah Layak
Infografis Riset Alvara: UMKM Kuliner Butuh Layanan Online Food Delivery untuk Akselerasi Usahanya (Foto: dok Alvara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Keandalan online food delivery (OFD) atau layanan pesan antar makanan online dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis UMKM kuliner tidak perlu diragukan. Berjualan melalui platform digital OFD terbukti mempercepat pertumbuhan penjualan UMKM hingga 1,9 kali lipat dibandingkan hanya berjualan secara offline.

Platform OFD dapat menjangkau lebih banyak pelanggan serta mendukung kegiatan bisnis yang lebih efisien, sehingga menjadi kunci pertumbuhan bisnis berkelanjutan UMKM kuliner. 

Hal tersebut terungkap dalam hasil penelitian ‘Digitalisasi UMKM: Dampak Platform Digital terhadap UMKM Kuliner’ yang dilakukan oleh Alvara Research Center. Penelitian ini menyoroti secara mendalam tentang peran layanan OFD sebagai katalis digitalisasi UMKM dan dampaknya terhadap bisnis mereka. 

CEO dan Founder Alvara Research Hasanuddin Ali mengatakan, “UMKM kuliner termasuk salah satu sektor terbesar yang ada di Indonesia, dengan kontribusi sekitar 41 persen dari total PDB sektor ekonomi kreatif. Namun, persaingan di sektor kuliner saat ini cukup ketat sebagai dampak dari barrier to entry yang rendah. Oleh karena itu, pengusaha UMKM kuliner butuh berbagai upaya untuk mengembangkan usahanya seperti melalui operasional bisnis yang lebih efisien serta jangkauan ke pelanggan yang lebih luas. Berjualan online melalui kemitraan dengan platform OFD menjadi solusi yang tepat.”

Dalam penelitian tersebut, Alvara menemukan berbagai fakta menarik mengenai dampak digitalisasi pada UMKM kuliner. Secara rata-rata, platform OFD menyumbang lebih dari setengah (56,8 persen) omzet UMKM yang bermitra dengan platform. 

Hasan memaparkan, guna membuktikan manfaat platform OFD lebih jauh, Alvara juga melakukan perbandingan melalui wawancara mendalam kepada 11 pengusaha UMKM kuliner, di antaranya Mie Ayam Yamin Pink Tebet dan Siomay Abu Tebet Timur yang awalnya berjualan secara offline kemudian berjualan secara online. Hasilnya, platform OFD membantu usaha mereka tumbuh lebih cepat dibandingkan hanya berjualan secara offline.

“Dulu kami hanya jualan di sini (secara offline) saja, barulah gabung online dan alhamdulilah omzet jadi lebih banyak,” ujar Nur, pemilik Mie Ayam Pink.

Lebih jauh, ternyata pada saat para UMKM kuliner mengembangkan bisnis di OFD, mereka memahami perlu adanya biaya komisi untuk mendukung usaha mereka sekaligus mengembangkan bisnis platform digital OFD. 

“Salah satu temuan menarik kami lainnya adalah mayoritas UMKM kuliner yang menjadi mitra usaha OFD tidak keberatan dengan skema kemitraan dan pengenaan komisi atau yang disebut biaya layanan. Menurut para pelaku UMKM kuliner, skema kemitraan dengan platform membawa banyak manfaat bagi bisnisnya dan pengenaan komisi sepadan dengan manfaat-manfaat yang mereka terima,” ucap Hasan. 

Penelitian menemukan bahwa mayoritas UMKM kuliner mitra platform OFD menilai biaya komisi dari platform OFD baik (95 persen) dan sudah sesuai (94,2 persen). Menurut pihaknya, berdasarkan penelitiannya, skema kemitraan antara UMKM kuliner dengan platform OFD tidak menggerus keuntungan mitra UMKM meski ada potongan per transaksi yang harus dibayarkan ke platform selaku penyedia layanan. Para UMKM kuliner tetap mengalami keuntungan secara finansial (97,7 persen) dan omzetnya tetap naik (93,3 persen). 

Hasan mengatakan, “Berbeda dari narasi yang sebelumnya beredar di masyarakat, UMKM kuliner yang kami survei menyatakan ada tiga keuntungan utama yang mereka dapatkan dari biaya komisi yang mereka bayar, yaitu program promosi, subsidi ongkir, serta manfaat dari pengembangan platform.”

Ketiganya dianggap memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan omzet penjualan UMKM kuliner. Lebih lanjut, Hasan menyampaikan penelitian juga menelaah mengenai platform OFD yang dianggap memberikan paling banyak keuntungan bagi mitra UMKM kuliner. Hasilnya, GoFood dari Gojek menduduki posisi pertama, diikuti oleh GrabFood dari Grab dan Shopee Food dari Shopee.

Menurut para mitra UMKM kuliner yang disurvei, GoFood tetap lebih unggul dibanding platform lainnya, antara lain pada aspek pengembangan platform yang semakin baik, membuat bisnis mereka paling efisien, menawarkan program pelatihan kewirausahaan, memiliki biaya layanan (komisi) paling adil, serta platform yang paling sering digunakan untuk membuat promo mandiri. Selain itu, GoFood dan GrabFood bersaing ketat pada aspek layanan bantuan mitra.

“Hampir seluruh mitra UMKM kuliner (96,5 persen) yang disurvei menyatakan akan terus melanjutkan kemitraan dengan platform OFD karena mereka mengatakan sudah merasakan langsung manfaat dari kemitraan bersama platform OFD. Bahkan, satu dari tiga mitra UMKM kuliner akan secara aktif merekomendasikannya kepada sesama pelaku UMKM kuliner lainnya,” ujarnya.

Seperti diketahui, penelitian dilakukan menggunakan pendekatan riset kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan pada Agustus hingga Oktober 2022, melalui wawancara tatap muka terhadap 1.948 responden UMKM kuliner yang bermitra dengan platform OFD seperti GoFood, GrabFood, dan Shopee Food di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. 

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut