Uji Coba Makan Siang Gratis Seharga Rp15.000, Ini yang Dikeluhkan Siswa SMPN 2 Curug
JAKARTA, iNews.id - SMP Negeri 2 Curug, Tangerang menggelar uji coba program makan siang gratis yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten setempat, Kamis (29/2/2024). Pada simulasi tersebut, biaya makan siang gratis di SMPN 2 Curug sebesar Rp15.000.
Terdapat empat varian menu yang akan disuguhkan berbeda-beda setiap harinya kepada siswa. Tidak semua varian berisikan nasi, di mana dua dari empat varian merupakan siomay dan gado-gado lontong dan sayur.
Salah satu siswa SMPN 2 Curug, Rizki (15) mengaku makanan yang disajikan relatif enak, meski memiliki catatan seperti pada salah satu item lauk, tumis buncis, yang menurutnya masih cukup keras saat dikonsumsi.
"Tadi makan pakai telor semur, tempe goreng, itu (dari segi rasa) enak, lauknya kurang dibuncis, buncisnya terlalu keras," ujar Rizki kepada iNews.id, Kamis (29/2/2024).
Pendapat yang sama juga dilontarkan oleh Zakia, siswa kelas 9 di SMPN 2 Curug yang juga menilai buncisnya masih terlalu keras untuk dikunyah.
"Lauknya enak, tapi buncisnya masih keras," tuturnya.
Program makan siang gratis ini mendapat respons positif khususnya bagi Zakia. Sebab, menurutnya program ini bisa menghemat pengeluarannya untuk membeli makan siang. Sehingga harapannya, uang jajan bisa ditabung atau bisa dislokasikan untuk membeli keperluan lainnya.
"Cukup baik sih program ini, jadi mengurangi pengeluaran jajan, karena kan mau ujian praktik juga, kalau biasanya jajan Rp15.000, jadi bisa ditabung," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga meninjau langsung simulasi makan gratis itu menyampaikan bahwa pengadaan makan program makan siang gratis ini berasal dari para UMKM di lingkungan sekolah.
Airlangga berharap, program makan siang gratis ini juga sekaligus mendorong sektor ekonomi mikro. Mengingat akan terjadi perputaran ekonomi ketika program tersebut sudah berjalan nantinya.
"Di sini kita mau melihat simulasinya bagaimana ini bisa dilaksanakan di sekolah. Bagaimana melibatkan UMKM dengan gizi yang terjaga dan higienis," kata Airlangga.
Editor: Aditya Pratama