Umumkan Rencana Mogok Kerja, Sekarga Temui Menteri Rini

JAKARTA, iNews.id - Beredar pemberitahuan rencana mogok kerja yang diumumkan Sekretariat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga). Dalam pemberitahuan itu, teknis dan waktu aksi mogok kerja akan Sekarga rapatkan pukul 17.00 WIB hari ini.

Ketua Sekarga Tommy Tampaty mengatakan, pemberitahuan tersebut benar adanya. Oleh karenanya, Sekarga akan menghadiri pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada pukul 14.00 nanti.

Baca Juga

Membaca Data Ketahanan Ekonomi RI 2025 dan Proyeksi 2026, Simak di The Fundamentals Malam Ini

"Tinggal kita bicarakan sekitar permasalahan miss management yang sudah terintervarisir pada saat di Menko Maritim," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Kamis (5/7/2018).

Namun, pertemuan tersebut sepertinya kurang memuaskan Sekarga ini. Karena itu, Sekarga meminta bertemu dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. Pasalnya, ia yakin Menteri BUMN lebih membidangi permasalahan ini sehingga dapat memberikan solusi yang tepat.

"Kami coba optimis karena Bu Rini ini Menteri teknis yang membidangi BUMN jadi solusi ada di beliau bukan di Menko Maritim. Saya akan melihat perkembangannya dengan beliau," kata Tommy.

Dengan demikian aksi mogok belum tentu akan dilaksanakan. Keputusan mogok akan bergantung pada bagaimana hasil pertemuan siang nanti.

"Kita akan memutuskan apakah itu jadi atau dibatalkan. Karena memang pertemuan jam 2 siang nanti," tuturnya.

Adapun isi dari pengumuman tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pertemuan APG dan Sekarga yang tergabung dalam SEKBER bahwa jangka waktu 30 hari kerja sejak pelaksanaan press release tanggal 2 Mei 2018 telah berakhir pada tanggal 28 Juni 2018 dan sampai saat ini masih belum membuahkan hasil yang diharapkan. Hal tersebut memaksa kita untuk mengambil pilihan terakhir, yaitu:

Bagi rekan-rekan anggota yang tidak bertugas terbang dan pulang terbang diharapkan kehadirannya pada hari Kamis, 5 Juli 2018, Pkl: 17.00 WIB di Pilot House untuk pengumuman tanggal dan teknis pelaksanaan mogok kerja.

Editor: Ranto Rajagukguk