Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenekraf Dukung Campus Connect 2025 di Untar, Dorong Talenta Muda Kuasai Jurnalistik
Advertisement . Scroll to see content

UNCTAD PBB Puji Ekonomi Kreatif Indonesia, Sebut Bisa Jadi Referensi Negara Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 - 16:45:00 WIB
UNCTAD PBB Puji Ekonomi Kreatif Indonesia, Sebut Bisa Jadi Referensi Negara Berkembang
Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebeca Grynspan bersama Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di kantor pusat UNCTAD, Jenewa, Swiss (dok. Kemenekraf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perkembangan pesat ekonomi kreatif (Ekraf) Indonesia mendapat apresiasi dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Lembaga PBB itu menilai Indonesia sebagai contoh bagi negara berkembang dalam membangun ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Apresiasi tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebeca Grynspan, dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di kantor pusat UNCTAD, Jenewa, Swiss, Kamis (4/12/2025).

“Indonesia menunjukkan bagaimana ekonomi kreatif dapat menjadi pilar pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di negara berkembang. Pengalaman Indonesia sangat relevan untuk dijadikan referensi global,” ujar Rebeca Grynspan, dikutip Sabtu (6/12/2025).

UNCTAD menilai Indonesia sukses membangun ekosistem Ekraf yang adaptif, membuka ruang bagi pelaku kreatif, serta berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Menekraf Teuku Riefky menyambut baik pengakuan tersebut dan menegaskan bahwa apresiasi UNCTAD selaras dengan arah kebijakan Presiden Prabowo dalam memperkuat Ekraf nasional.

“Pengakuan dari UNCTAD ini menjadi bukti bahwa langkah penguatan ekosistem Ekraf yang sedang kita bangun berada pada jalur yang tepat. Indonesia siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya negara berkembang lainnya,” ujar Teuku Riefky.

Bahas Kemitraan Strategis

Pertemuan bilateral tersebut juga membahas kerja sama strategis antara Kemenekraf dan UNCTAD dalam memperkuat fondasi Ekraf Indonesia. Keduanya sepakat menyusun publikasi internasional “Creative Economy Outlook 2026” yang rencananya diluncurkan pada Oktober 2026.

Laporan itu akan menyoroti kebijakan Ekraf Indonesia dalam hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan, transformasi digital dan peningkatan daya saing global.

Selain itu, kedua pihak juga akan menggelar program internasional bersama dalam rangkaian World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026.

"Kami menyambut baik inisiatif dan komitmen dari UNCTAD, khususnya terkait usulan kegiatan bersama yang dapat memperkuat jejaring global, membuka peluang kolaborasi bisnis, serta meningkatkan promosi produk kreatif kita di pasar internasional," imbuh Teuku Riefky.

Dapat Dukungan Teknis UNCTAD

UNCTAD turut menyampaikan dukungan teknis kepada Indonesia dalam sejumlah aspek strategis, mulai dari analisis dan rekomendasi penguatan Undang-Undang Ekonomi Kreatif (UU Ekraf), penyempurnaan Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif (Rindekraf), hingga pengembangan skema pembiayaan berbasis Kekayaan Intelektual (KI).

Teuku Riefky menegaskan kerja sama ini penting untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia yang berbasis kreativitas dan inovasi.

“Kolaborasi dengan UNCTAD ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat Ekraf dunia, sekaligus memperluas kontribusi sektor Ekraf terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” kata Teuku Riefky.

Pertemuan itu turut dihadiri Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Sidharto R. Suryodiputro. Dari pihak UNCTAD hadir Director DITC Luz Maria de la Mora serta PIC on Creative Economy Marisa Henderson.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut