Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Kuntjoro Pinardi, Direktur PAL yang Mundur usai Dituding Pendukung HTI
Advertisement . Scroll to see content

Undur Diri, Direktur PAL Mengaku Belum Dipanggil Menteri BUMN

Senin, 26 April 2021 - 16:30:00 WIB
Undur Diri, Direktur PAL Mengaku Belum Dipanggil Menteri BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero), Kuntjoro Pinardi, mengaku belum dipanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meskipun surat pengunduran dirinya sudah dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, seusai mengajukan surat pengunduran diri melalui resepsionis di gedung Kementerian BUMN dan via email, Tim Khusus Erick Thohir, mengontaknya untuk mengonfirmasi kebenaran surat tersebut. 

"Tim Khusus Menteri (Erick Thohir) sudah berkomunikasi dengan saya, mereka menanyakan apa benar surat pengunduran diri itu saya yang tulis, saya bilang betul saya yang tulis," ujar Kuntjoro saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (26/4/2021). 

Meski pihak Kementerian telah mengonfirmasi kebenaran surat pengunduran diri, Kuntjoro mengatakan dirinya belum dipanggil Menteri BUMN. Dia menilai, ada kemungkinan surat yang dilayangkan akan diterima Erick Thohir. 

"Hak Pak Erick Thohir untuk menerima atau menolak surat itu. Kalau menolak saya akan menjalankan amanah, tapi ada kemungkinan diterima suratnya. Surat saya sendiri yang masukin ke Kementerian BUMN melalui resepsionis, tanpa pemberitahuan kepada Kementerian BUMN," kata Kuntjoro. 

Seperti diberitakan sebelumnya, keputusan untuk mundur dari jabatan Direktur PT PAL dilakukan Kuntjoro setelah dirinya dikaitkan dengan isu pendukung gerakan radikalisme dan pemulangan eks-ISIS. 

Kuntjoro mengaku, isu keterlibatan dirinya dengan gerakan radikalisme di Indonesia yang dibahas di sosial media sangat mengganggu keamanan anggota keluarganya. Karena itu, dia memilih untuk mengundurkan diri untuk menjaga tekanan negatif yang terjadi di internal keluarganya. 

"Isu yang beredar di sosial media sangat mengganggu saya dan keluarga. Saya memilih mengundurkan diri dari pada keluarga saya tertekan," tutur Kuntjoro.

Padahal, lelaki lulusan S1 dari Delf University of Technology Belanda itu menegaskan, dia dan keluarganya tak berafiliasi dengan gerakan ekstrimis mana pun. 

Pada 2014, dia hanya menggunakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kendaraan politik dalam pemilihan anggota legislatif atau DPR. Usai pesta demokrasi itu, Kuntjoro mengaku tak lagi terlibat. 

"Afiliasi saya dengan PKS saat Caleg DPR pada 2014 lalu, dan saat ini tidak lagi," kata Kuntjoro. 

Pengunduran diri merupakan inisiatif yang diambilnya Kuntjoro usai dirinya berdiskusi dengan anggota keluarga. Bahkan, langkah tersebut tidak dipertimbangkan oleh pihak manapun, termasuk dari Kementerian BUMN. 

“Saya tidak ingin keributan ini berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL ke depannya. Oleh karena itu, dengan ini saya nyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL,” tutur Kuntjoro.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut