Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diversifikasi Usaha, United Tractors Akuisisi 2 Perusahaan Nikel Senilai Rp4,2 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

United Tractors Cetak Laba 2017 Rp7,4 Triliun, Naik 48 Persen

Selasa, 27 Februari 2018 - 20:43:00 WIB
United Tractors Cetak Laba 2017 Rp7,4 Triliun, Naik 48 Persen
PT United Tractors Tbk (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idPT United Tractors Tbk (IDX: UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (IDX: ASII) mencatat laba bersih Rp7,4 triliun sepanjang tahun 2017, meningkat 48 persen dibandingkan laba bersih pada tahun sebelumnya Rp5 triliun.

Gidion Hasan, Presiden Direktur United Tractors mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut tidak terlepas dari peningkatan kinerja operasional dengan margin pendapatan yang lebih baik. Pada tahun lalu, kata Gidion, perusahaan meraup pendapatan bersih Rp64,6 triliun, naik 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp45,5 triliun.

"Peningkatan pendapatan bersih ini disebabkan oleh kinerja yang lebih baik dari seluruh lini bisnis milik perseroan," kata Gidion, Selasa (27/2/2018).

Gidion mengatakan, pendapatan bersih United Tractors pada tahun lalu sebagian besar masih disumbang oleh bisnis kontraktor penambangan 46 persen, diikuti bisnis mesin konstruksi 38 persen, pertambangan 11 persen, dan industri konstruksi 5 persen.

Gidion mengatakan, segmen usaha mesin konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu mencapai 3.788 unit, melonjak 74 persen dibanding total penjualan pada tahun 2016 sebanyak 2.181 unit. Peningkatan penjualan alat berat tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan di sektor pertambangan dan perkebunan.

"Sejalan dengan peningkatan penjualan alat berat, penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat sebesar 22 persen menjadi Rp7,1 triliun. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan sebesar 69 persen menjadi Rp24,7 triliun," katanya.

Sementara segmen usaha kontraktor penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA), membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 23 persen menjadi Rp29,6 triliun.

PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara dari 109,2 juta ton menjadi 112,6 juta ton sementara volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat dari 701,5 juta bcm (bank cubic meter) menjadi 800,8 juta bcm.

Untuk segmen usaha pertambangan yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung membukukan penjualan batu bara pada tahun 2017 mencapai 6,3 juta ton, turun 8 persen dari 6,9 juta ton pada tahun 2016. Namun, peningkatan rata-rata harga jual batu bara membuat pendapatan bersih unit usaha pertambangan tersebut menanjak 40 persen menjadi Rp7,2 triliun.

Sedangkan, segmen usaha ndustri kontruksi yang dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk (IDX: ACST), mencatat pendapatan bersih Rp3 triliun pada 2017, naik dari sebelumnya Rp1,8 triliun pada tahun 2016. Sejalan dengan peningkatan tersebut, laba bersih Acset meningkat 126 persen menjadi Rp154 miliar.

"Nilai kontrak baru pada tahun 2017 mencapai Rp8,4 triliun dibandingkan dengan Rp3,8 triliun pada tahun 2016. Peningkatan kontrak baru sebagian besar diperoleh dari beberapa kontrak strategis di sektor infrastruktur, diantaranya adalah kontrak Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Jalan Tol Bakauheni-Sidomulyo, Jalan Tol JORR II Ruas Kunciran-Serpong, dan Light Rail Transit (LRT) Cawang – Dukuh Atas," kata Gidion.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut