Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waduh, China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Sekitar Taiwan
Advertisement . Scroll to see content

Usai Elon Musk, Giliran Orang Terkaya ke-2 di Dunia ke China, Ada Apa?

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:20:00 WIB
Usai Elon Musk, Giliran Orang Terkaya ke-2 di Dunia ke China, Ada Apa?
Usai Elon Musk, giliran orang terkaya ke-2 di dunia ke China, ada apa?. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Ketua dan CEO LVMH Bernard Arnault tiba di China. Ini pertama kalinya orang terkaya ke-2 di dunia itu berkunjung ke sana sejak dicabutnya pembatasan Covid-19.

Mengutip foto yang beredar di media sosial China, Arnault terlihat di beberapa pusat perbelanjaan di pusat kota Beijing pada Selasa (27/6/2023) waktu setempat. Dia mengecek beberapa toko milik LVMH, termasuk Christian Dior dan Bulgari di mal WF Central dan SKP. 

Arnault ke China setelah perusahaannya membukukan lonjakan penjualan, yang didorong meningkatnya belanja barang mewah di negara komunis tersebut. LVMH melaporkan penjualan kuartal I 2023 melonjak 17 persen dibanding tahun lalu, didorong rebound-nya pasar barang mewah China dari penurunan yang dialaminya selama pandemi.

"Beberapa kenaikan yang cukup bagus di China, yang menjadi pertanda baik untuk sisa tahun ini. Konsumen kembali ke toko perusahaan, dan penjualan online meningkat," kata Kepala Keuangan Jean-Jacques Guiony, dikutip dari CNN Business, Rabu (28/6/2023). 

"Kami benar-benar melihat normalisasi pasar ini. Kami sangat berharap dan akan mendapat manfaat dari dorongan kuat dari China daratan pada tahun 2023," imbuhnya. 

Adapun kedatangan konglomerat Prancis itu menyusul pemimpin bisnis terkemuka lainnya yang lebih dahulu mengunjungi China. Orang terkaya sejagat Elon Musk dan CEO JP Morgan Jamie Dimon mengunjungi China pada bulan lalu. 

Kunjungan Arnault dilakukan saat pemerintah Beijing tengah berupaya membujuk para CEO global untuk meredakan kekhawatiran tentang kebijakannya yang tidak ramah terhadap investor asing. Kepercayaan bisnis telah merosot setelah pihak berwenang China menggerebek beberapa konsultan asing, membuat perusahaan Barat gelisah tentang masa depan mereka di negara tersebut.

Sentimen yang memburuk telah memperburuk ekonomi negara, mengakibatkan penurunan tajam dalam investasi sektor swasta dan meningkatnya pengangguran. 

Di samping itu, para pemimpin top China juga mencoba untuk memisahkan bisnis dari pemerintah pada kebijakan China. Ini dilakukan untuk melawan upaya negara Barat mengurangi risiko dari ekonomi China.  

Sementara itu, China telah mengakhiri kebijakan zero-Covid yang ketat pada Desember 2022, yang mengakibatkan ledakan awal dalam aktivitas konsumen setelah tiga tahun lockdown. Pengeluaran barang mewah bangkit kembali lebih cepat daripada sektor lain mana pun di tiga bulan pertama tahun ini.

Meskipun momentum ekonomi telah kehilangan tenaga dalam beberapa bulan terakhir, namun pertumbuhan penjualan barang mewah telah meningkat pesat. Menurut statistik pemerintah yang dirilis bulan ini, penjualan eceran perhiasan, emas, dan perak melonjak 19,5 persen dalam lima bulan pertama 2023 dibanding tahun lalu, lompatan terbesar di antara semua kategori barang.

China adalah salah satu pasar barang mewah terbesar di dunia sebelum Covid melanda. Bain & Co. memperkirakan awal tahun ini bahwa belanja konsumen China menyumbang sekitar 17 persen dari pasar barang mewah global pada 2022. 

Jumlah tersebut turun 35 persen dibanding 2019. Namun momentum kenaikan akan berlanjut tahun ini karena selera konsumen lokal tetap kuat dan China pulih dari dampak Covid.

Dia mengatakan, dibandingkan dengan pasar negara berkembang lainnya, China adalah raksasa pertumbuhan barang mewah. China memiliki jumlah konsumen berpenghasilan menengah dan tinggi yang lebih besar.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut