Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rosan Ungkap Progres Negosiasi Pembayaran Utang Kereta Cepat Whoosh dengan China
Advertisement . Scroll to see content

Utang Wijaya Karya Tembus Rp56 Triliun hingga 2023, Beban Bunga Membengkak

Selasa, 09 Juli 2024 - 14:28:00 WIB
Utang Wijaya Karya Tembus Rp56 Triliun hingga 2023, Beban Bunga Membengkak
Gedung PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan utang secara konsolidasi sebesar Rp56 triliun hingga akhir 2023. Adapun, utang ini tengah menjalani proses restrukturisasi atau disehatkan.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengaku, fundamental keuangan perusahaan bergejolak lantaran beban bunga akibat nilai utang bernilai fantastis. Kondisi ini diperparah oleh beban pencadangan piutang, baik yang sedang ditagih dan yang bermasalah.

Perkara tersebut membuat emiten konstruksi pelat merah ini menanggung kerugian sepanjang tahun lalu. Tercatat, WIKA membukukan rugi Rp7,12 triliun atau naik 11.860 persen dari rugi di 2022 yakni, Rp59,59 miliar.

“Kami sampaikan disini bahwa dengan adanya beban bunga yang tinggi akibat utang yang cukup besar di tahun 2023 mencapai Rp56 triliun secara konsolidasi, baik di induk maupun di anak usaha,” ujar Agung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR dikutip, Selasa (9/7/2024). 

“Beban bunga cukup tinggi, ditambah beban pencadangan piutang yang baik sedang kita tagih maupun sedang bermasalah, sehingga 2023 mengalami kerugian yang cukup besar,” tuturnya.

Puncak penurunan kinerja BUMN karya itu terjadi sepanjang 2023, dari performa perseroan 5 tahun terakhir. Selain merugi dan memikul pinjaman bernilai jumbo, beberapa proyek WIKA yang sudah beroperasi belum memberikan keuntungan. 

“Puncaknya di tahun 2023 kami mengalami guncangan finansial yang cukup dalam, seperti, nanti akan kami perlihatkan performa di 5 tahun terakhir. Sehingga di 2023 berbarengan dengan kesulitan finansial kami melakukan penyehatan maupun restrukturisasi,” katanya. 

Saat ini WIKA mengerjakan 136 proyek berjalan, 42 di antaranya merupakan Proyek Strategi Nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). 

“Kalau secara nilai kurang lebih portofolio kami 61 persen dari semua proyek yang ada di WIKA, jadi memang sekarang kami tidak beroperasi di luar negeri, tapi hanya di dalam negeri. Kami sampaikan disini beberapa baik bendungan, jalan, maupun proyek infrastruktur lainnya,” ucapnya. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut