Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Naik ke 8.686, BBRM-SOCI Pimpin Top Gainers
Advertisement . Scroll to see content

Vaksinasi Berbayar Batal, 7 Saham Emiten Farmasi Anjlok

Senin, 19 Juli 2021 - 17:34:00 WIB
Vaksinasi Berbayar Batal, 7 Saham Emiten Farmasi Anjlok
Ilustrasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah membatalkan vaksinasi berbayar karena mempertimbangkan respon dan kondisi masyarakat terkait dampak pandemi Covid-19. 

Hal itu membuat harga saham tujuh emiten farmasi sempat anjlok pada sesi awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (19/7/2021). 

PT Kalbe Farma (KAEF) menjadi emiten farmasi yang paling anjlok harganya, yakni mencapai 6,45 persen ke level Rp 3.190, diikuti PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang terkoreksi hari ini sebesar 5,65 persen, begitu pula dengan saham PT Phapros Tbk (PEHA), dan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). 

Hingga penutupan perdagangan, beberapa saham emiten farmasi berada di zona merah, antara lain IRRA yang mengalami penurunan harga sebesar Rp 130 atau 6,28 persen menjadi Rp1.940 per saham, PEHA turun turun Rp5 atau 0,42 persen menjadi Rp1.190 per saham, dan PYFA tyurun Rp55 atau 4,93 persen menjadi Rp1.060 per saham.

VP Samuel Sekutritas Indonesia, Muhammad Al Fatih, mengatakan pembatalan vaksin berbayar kemungkinan akan menimbulkan masalah pada keuangan emiten farmasi. Pasalnya, perseroan pasti telah mengeluarkan biaya untuk mempersiapkan vaksinasi berbayar. 

"Kalau ada pembatalan vaksinasi berbayar kemungkinan mereka sudah ada cadangan atau patokan dari vaksin itu ya, kemudian tidak jadi berbayar ini mungkin jadi masalah keuangan mereka," ujar Al Fatih dalam 2ND Session Closing Market IDX Channel, Senin (19/7/2021).

Terkait dengan itu, Al Fatih menyatakan perusahaan farmasi swasta akan mengalami tekanan jika merujuk pada sikap pemerintah yang kerap berubah terkait vaksinasi. 

Selain itu kalau dilihat menurut penurunan pada saham KAEF, Al Fatih menilai sudah ada pergerakan penurunan sejak Februari. 
"Kita lihat tadi KAEF itu mengalami penurunan memang polanya pergerakan penurunan dari Februari kemudian breakout ya nah jadi di 3.190 itu udah targetnya ya memang wajar telah capai target dan ternyata tidak ada lagi kekurangan momentum yang bisa mendorong lagi jadi akhirnya terjadi koreksi," kata Al Fatih.

Untuk rekomendasi harga KAEF, Al Fatih memberikan titik penentuannya ada di Rp 3.120. "Jadi kalau itu tembus ya sebaiknya jual aja sebenarnya sekarang sudah jual karena kalau naik dia akan bertahan di resisten 3.300," ujar Al Fatih.

"Jadi sebelum dia naik ke Rp 3.300 maka tren dari Kimia Farma ini masih bearish dalam sentimen itu karena dia sudah capai target, target kenaikannya terjadi konsolidasi dan sekarang sentimen sedang negatif jadi untuk menetralisir harus naik di angka diatas Rp 3.300, kalau engga mungkin bisa dibawah 3.000," tutur Al Fatih.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut