Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Kembali Tahan Suku Bunga 4,75 Persen pada Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Wall Street Ditutup Melemah Imbas Investor Khawatir Kestabilan Politik Rusia

Selasa, 27 Juni 2023 - 07:18:00 WIB
Wall Street Ditutup Melemah Imbas Investor Khawatir Kestabilan Politik Rusia
Lantai perdagangan New York Stock Exchange (NYSE) atau dikenal dengan sebutan Wall Street. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bursa Saham AS alias Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (26/6/2023) waktu setempat atau Selasa (27/6/2023) dini hari WIB. Melemahnya Wall Street dipicu kekhawatiran investor terhadap kestabilan politik Rusia pascapemberontakan oleh tentara bayaran Rusia pekan lalu. 

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 12,72 poin atau 0,04 persen menjadi 33.714,71; S&P 500 (.SPX) kehilangan 19,51 poin, atau 0,45 persen, pada 4.328,82; dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 156,74 poin, atau 1,16 persen, menjadi 13.335,78.

Pemberontakan oleh tentara bayaran Rusia menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Presiden Vladimir Putin. Sementara Putin pada Senin mengucapkan terima kasih kepada tentara bayaran dan komandan yang mundur untuk menghindari pertumpahan darah, Departemen Luar Negeri AS mengatakan situasi di Rusia tetap dinamis.

"Rasanya belum semuanya jelas. Tidak ada yang tahu seperti apa struktur kekuatan tertinggi di Rusia nantinya," kata Carol Schleif, kepala investasi di kantor keluarga BMO di Minneapolis. 

Menurut dia, ketidakpastian politik di Rusia semakin menekan para pialang saham Wall Street yang masih melakukan penyesuaian setelah pengumuman The Fed mengenai kebijakan suku bunga ke depan. 

Pekan lalu, bursa saham AS tertekan dengan Nasdaq yang menghentikan kenaikan beruntun selama delapan minggu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan mungkin ada lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan.

"Pialang mengalami kesulitan untuk mencari tahu apakah mereka ingin menjadi ofensif atau defensif sehingga mereka memiliki kaki di kedua kubu. Mereka tidak tahu ke arah mana pasar akan berayun," ujar Schleif.

Dia menuturkan, dimulainya minggu terakhir kuartal II 2023 juga menambah ketidakpastian bagi Wall Street, karena perusahaan akan menyampaikan laporan keuangan  beberapa minggu lagi. 

"Hal ini mendorong aksi ambil untung dalam saham-saham pertumbuhan yang telah meningkat tajam sepanjang tahun ini," kata Schleif.

Memimpin kenaikan indeks industri benchmark adalah sektor energi (.SPNY), yang menguat 2,2 persen karena harga minyak naik sementara investor menyeimbangkan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan global terhadap gangguan pasokan yang akan datang yang dapat memperburuk ketidakstabilan politik di Rusia.

Lucid Group (LCID.O) naik 1,5 persen setelah menandatangani perjanjian dengan Aston Martin Inggris (AML.L) yang akan memberikan pembuat kendaraan listrik 3,7 persen saham di perusahaan.

PacWest (PACW.O) naik 4 persen setelah firma ekuitas swasta Ares Management (ARES.N) mengatakan telah mengakuisisi portofolio pinjaman keuangan khusus senilai 3,5 miliar dolar AS dari pemberi pinjaman.

Sementara saham Meta Platforms Inc (META.O), Alphabet Inc (GOOGL.O) dan Tesla Inc (TSLA.O) semuanya turun tajam. Alphabet (GOOGL.O) turun 3,3 persen setelah UBS menurunkan peringkat saham menjadi netral, sementara Tesla (TSLA.O) merosot 6 persen setelah Goldman Sachs memangkas peringkat pembuat mobil listrik menjadi netral.

Saham Pfizer Inc (PFE.N) turun 3,7 persen setelah pembuat obat itu mengatakan menghentikan pengembangan obat obesitas dan diabetes eksperimental karena peningkatan enzim hati pada pasien dalam studi klinis.

Begitu juga dengan saham Carnival (CCL.N) merosot 7,6 persen setelah operator kapal pesiar memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di bawah ekspektasi Wall Street.

Sepanjang perdagangan di bursa AS, 9,28 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 11,62 miliar untuk 20 sesi terakhir.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut