Wamen BUMN Ungkap Banyak Investor Asing Berminat Biayai Proyek Hijau di IKN
JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) II, Rosan Roeslani, mengatakan banyak Investor asing yang berminat mendanai berbagai proyek hijau di Indonesia, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut dia, proyek hijau merupakan salah satu upaya banyak negara untuk menekan polusi udara dan emisi karbon yang kerap dihasilkan oleh kegiatan konstruksi, industri, dan transportasi.
"Proyek hijau ini memang arah yang kita coba lakukan. Ini tidak hanya dari enviroment (lingkungan) saja, tapi kita melihat bagaimana financing untuk proyek hijau ini. Secara global, banyak investor yang tertarik untuk memberikan pendanaan pada proyek hijau," kata Rosan dalam konferensi pers KTT ASEAN, Selasa (5/9/2023).
Dia mengungkapkan, tingginya minat Investor untuk mendanai proyek hijau ini merupakan katalis positif dalam pembangunan IKN Nusantara. Pasalnya, sumber pendanaan untuk pembangunan Ibu Kota baru itu bersumber dari dana Investor, sedangkan hanya sekitar 20 persen pembangunan yang didanai oleh APBN.
"Harapannya, memang ini akan terus dilanjut, tidak hanya kepada IKN, tapi juga akan diberikan ke proyek hijau lain yang dicanangkan oleh pemerintah," ujar Rosan.
Badan Otorita IKN menyebutkan hingga saat ini setidaknya sudah mengantongi 270 Letter of Intent (LOI) atau surat minat investasi dari perusahaan swasta, baik luar maupun dalam negeri. Hal itu diklaim sebagai bentuk tingginya minat investor untuk menggarap proyek di IKN.
Sementara itu, Deputi Pembiayaan dan Investasi, Badan Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengatakan pemerintah terus berkomitmen di dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Hal ini dapat dilihat dengan dikeluarkannya perundang-undangan terkait pemindahan ibu kota baru beserta dengan peraturan mengenai insentif.
Insentif tersebut adalah pembangunan terkait 12 sektor fundamental seperti energi terbarukan, jaringan telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengelolaan air, pengelolaan sampah, infrastruktur teknologi, infrastruktur komersial, fasilitas kesehatan, fasilitas sosial dan publik, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri hijau.
Editor: Jeanny Aipassa