Wamen BUMN Ungkap Tantangan Merger PPD dan Damri
JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri (Wamen) BUMN II, Kartika Wirdjoatmojo, mengungkapkan tantangan pada proses merger antarBUMN, termasuk PPD dan Damri. Salah satu tantangan terbesar adalah mengintegrasikan human capital antar perusahaan.
"Ini launching yang baik, di mana kita membangun kebersamaan dan bahu-membahu membangun Damri yang lebih maju dan lebih baik ke depan," ujar Wamen BUMN yang akrab disapa Tiko, dalam Perayaan Penggabungan Perum PPD ke dalam Perum Damri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Dari sisi transportasi darat, tantangan terbesar adalah membangun aset berkualitas dengan layanan rute-rute yang profitable dan juga membangun konektivitas intermoda.
Kementerian BUMN, lanjut dia, berkomitmen melakukan akselerasi dalam mengintegrasikan berbagai moda transportasi, baik dari kereta api, bandara, hingga Pelindo.
"Ini salah satu yang akan kita launching nanti 18 Agustus adalah LRT dan kereta cepat di mana itu akan integrasi pada dua fungsi layanan publik, dan tentunya akan terkoneksi dengan Stasiun Dukuh Atas, dengan Trans Jakarta yang mungkin sebagian besar dioperasikan PPD," ucapnya.
Tiko menekan konektivitas antara intermoda memberikan layanan optimal dan memberikan kemudahan bagi masyarakat, tapi juga meningkatkan pendapatan perusahaan, termasuk ticketing, digitalisasi dapat berjalan lancar sehingga masyarakat memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi.
"Ini tujuan akhir yang kita harapkan. Intinya masyarakat lebih nyaman memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi seperti di negara maju Singapura, Jepang, dan sebagainya," kata Tiko.
Merger tersebut, lanjutnya, juga mendorong percepatan dan peningkatan efisiensi agar berdampak signifikan bagi kinerja operasional. Tak hanya itu, Tiko menilai penggabungan juga dapat meningkatkan inovasi dalam penyediaan layanan yang lebih nyaman.
"Integrasi bisa membangun bus model baru, rute-rute baru dan diharapkan 1-2 tahun ke depan, tentunya kinerja keuangan dari entitas yang bergabung ini menjadi lebih baik," ungkap Tiko.
Editor: Jeanny Aipassa