Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Amran Copot Pejabat Kementan gegara Sewakan Lahan Negara
Advertisement . Scroll to see content

Wamen Investasi Ungkap Rencana RI Impor Alat Pertanian, Ada Apa?

Sabtu, 20 Juli 2024 - 18:14:00 WIB
Wamen Investasi Ungkap Rencana RI Impor Alat Pertanian, Ada Apa?
Wamen Investasi Yuliot Tanjung buka rencana RI mau impor alat pertanian (Foto: Tangkapan Layar YouTube FMB9ID_IKP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah membuka keran impor alat pertanian. Hal itu diberikan sebagai fasilitas untuk perusahaan pertanian bisa pengadaan mesin.

Menurut Yuliot, kebijakan tersebut perlu dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dan energi. Ia pun mencontohkan program yang sedang berjalan di Merauke melalui pengembangan perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik.

Bahkan, pemerintah juga siap untuk memberikan fasilitas pembebasan bea masuk pada sektor pertanian tersebut diberikan terutama bagi mekanisasi pertanian perkebunan dalam rangka ketahanan pangan dan energi.

"Fasilitas importasi mesin peralatan untuk sektor pertanian itu kan tidak ada. (Saat) ini harus melalui mekanisme normal, bayar bea masuk. Padahal kebutuhan kita ke depan khususnya untuk pengembangan ketahanan pangan dan ketahanan energi itu, perlu sektor pertanian kita masukkan sebagai sektor yang mendapatkan fasilitas," katanya dalam keterangan resminya, Sabtu (20/7/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Yuliot juga membeberkan perkembangan investasi perkebunan tebu dan industri gula di Merauke. Ia menjelaskan, saat ini pengembangan klaster 3 dari lahan tebu dengan luas 2 juta hektare (ha) di Kabupaten Merauke terus berjalan.

"Pembangunan industri gula klaster 3 ini direncanakan ada 5 pabrik yang akan dibangun dan terintegrasi dengan bioetanol. Saat ini sudah disiapkan infrastruktur dan pendanaan oleh pelaku usaha di Kabupaten Merauke. Selain itu, juga telah dibangun Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA)," tutur Yuliot.

Rencananya, total investasi perkebunan tebu terintegrasi pada swasembada gula dan bioetanol klaster 3 di Merauke, Papua Selatan ini mencapai 5,62 miliar dolar AS atau setara Rp83,27 triliun.

Investasi tersebut terdiri atas perkebunan tebu dengan teknologi mekanisasi pertanian sebesar Rp29,2 triliun, pembangunan 5 pabrik gula dan bioetanol sebanyak Rp53,8 triliun, pembangunan pusat pelatihan sumber daya manusia senilai Rp120 miliar, dan pembangunan fasilitas riset dan inovasi mencapai Rp150 miliar per tahun.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut