Wanda Hamidah Kena Tipu Asuransi, Pengamat: Jadi Korban Agen yang Terapkan Taktik Mengelabui

JAKARTA, iNews.id - Wanda Hamidah mengaku dirinya merasa kena tipu atau scam oleh salah satu asuransi swasta. Berawal dari ingin memakai asuransi untuk anaknya yang harus operasi, ternyata pihak asuransi tidak bisa mengcover 50 persen biayanya.

Diketahui Wanda Hamidah memakai asuransi kesehatan dari Tahun 2009 untuk tiga anak, dengan masing-masing besaran premi Rp500 ribu per bulan. Setelah anaknya yang bernama Malakai lahir, total 5 anggota keluarga masuk ke asuransi tersebut.

PDB China Diprediksi Capai Rp400 Ribu Triliun pada 2030

Tak main-main, pada 2020 besaran iuran naik setelah Wanda Hamidah melakukan peningkatan atau upgrade ke kartu hitam, dengan premi Rp750 ribu hingga Rp1 juta.

Selama 12 tahun, asuransi kesehatan tersebut tak pernah terpakai. Namun pada minggu lalu, anak Wanda yang merupakan atlet basket harus operasi lutut setelah 2 tahun mengalami cidera, sesuai saran dokter.

Wanda percaya diri bahwa asuransi tersebut bisa membantunya untuk membiayai sang anak. Namun kenyataannya, dari biaya operasi sebesar Rp50-60 juta hanya Rp10 juta yang dicover pihak asuransi.

Hal itu, membuat Wanda Hamidah tak terima. Dia kemudian mengungkap perlakuan pihak asuransi tersebut di akun Instagram miliknya.

"10 juta saja saudara-saudara.. kalau 10 juta aja yg dicover ga perlu asuransi deh.. huhuhu.. gw ngerasa discam! Ditipu abis-abisan.. sedih dan sakit hati bercampur menjadi satu sama asuransi itu. Apa semua asuransi gini? Manis pas ditawarinnya aja ya.. I feel like closing down all my insurance," ungkap Wanda di akun Instagramnya dikutip MPI, Senin (11/10/2021).

Disinyalir Wanda mendaftarkan anak-anaknya dengan asuransi kesehatan yang mencakup perlindungan jiwa. Wanda mengaku serangan agen asuransi yang membuat uangnya melayang.

"Lah yang rekrut agen siapa? Kontrak/perjanjian kan perusahaan yang bikin.. ya masa agen? Jago banget agen bikin kontrak ngejelimet gitu...," tulis Wanda di Story Instagramnya.

Jika dicari siapa yang salah, hanya pihak asuransi maupun Wanda Hamidah yang paling mengetahui tentang perjanjian polis. Namun perusahaan asuransi tersebut punya agen yang berhubungan langsung dengan nasabah.

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan Wanda Hamidah mungkin menjadi korban dari agen asuransi yang menerapkan taktik mengelabui.

Menurut dia, bisa saja asuransi tersebut melakukan kecurangan. Apalagi, edukasi dari agen saat pembukaan polis atau terkait produk asuransi yang berbasis investasi sangat minim, sehingga yang terjadi adalah taktik mengelabui atau tipu muslihat terhadap calon nasabah.

Irvan menjelaskan, agen asuransi mengelabui calon nasabah demi mengejar target jualan produknya saja. Sebab, mereka akan mendapatkan komisi dari hasil menjual asuransi tersebut.

"Agen itu mendapatkan pendapatan dari komisi, komisi itu dari hasil penjualan maka dia mengumbar ke nasabah sedemikian rupa dengan berbagai cara mengelabui, menipu nasabah," kata dia kepada MPI.

Kasus Wanda Hamidah terbilang berani jika bisa bersuara di media sosial. Menurut Irvan, sudah banyak kasus serupa yang dialami nasabah asuransi. Namun mereka tak berani bersuara karena diancam oleh perusahaan asuransi, salah satunya diancam dengan UU ITE.

Editor: Jeanny Aipassa