Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kabar Baik! Harga Pupuk Turun 20 Persen, Pertama dalam Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Wapres dan Mentan Lepas Ekspor 25 Komoditas Perkebunan ke 34 Negara

Jumat, 10 Desember 2021 - 15:23:00 WIB
Wapres dan Mentan Lepas Ekspor 25 Komoditas Perkebunan ke 34 Negara
Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, melepas ekspor 25 komoditas secara simbolis pada peringatan Hari Perkebunan dan Peluncuran Hari Rempah Nasional di kawasan Danau Toba, Kota Wisata Parapat, Simalungun, Medan, Jumat (8/12/2021). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

MEDAN, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, bersama Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, melepas ekspor 25 komoditas perkebunan dan rempah asal Provinsi Sumatera Utara. Komodititas tersebut, diekspor ke 34 negara dengan nilai mencapai Rp207,93 miliar. 

Adapun 25 komoditas perkebunan yang diekspor yakni cengkeh, palm kernel, jernang, kapulaga, karet, kayu karet, kelapa parut, kemenyan, kemiri, kolang kaling, kopi biji, kopi instan, kulit kayu manis, lidi, minyak sawit, nipah, palm kernel oil, palm kernel stearin, pinang biji, palm olein, santan kelapa, tembakau kering, desicated coconut dan shortening.

Sedangkan negara tujuan ekspor meliputi Malaysia, Chili, Cina, Jerman, Jepang, Afrika Selatan, Taiwan, Vietnam, Filipina, India, Ukraina, Argentina, Spanyol, US, Korea Selatan, Belanda, Polandia, Thailand, Algeria, UAE, Pakistan, Haiti, Singapura, Mesir, Irak, Banglades dan Odessa.

Pelepasan ekspor 25 komoditi tersebut dilakukan secara simbolis pada acara peringatan Hari Perkebunan dan Peluncuran Hari Rempah Nasional di kawasan Danau Toba, Kota Wisata Parapat, Simalungun, Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/12/2021).

"Kegiatan ekspor dalam peringatan Hari Perkebunan merupakan momentum untuk Indonesia bangkit lebih maju guna mewujudkan sektor pertanian yang lebih tangguh dalam meningkatkan produksi serta volume ekspor," kata Ma'ruf Amin, dalam sambutan pada acara tersebut.

Dia menjelaskan, sudah saatnya pengembangan komoditas perkebunan dan rempah dikembangkan melalui peningkatan produktivitas, produksi, pengembangan industri pengolahan dan daya saing. Tidak hanya itu, kedepan Indonesia juga harus mengekpor bahan yang sudah diolah sehingga mampu meningkatkan nilai produk.

"Kita harus secepatnya keluar dari jebakan negara berkembang yakni negara pengekspor bahan mentah. Sebab, perkebunan Indonesia telah melewati perjalanan sejarah yang panjang, lebih dari lima abad yang lalu, lautan nusantara telah ramai oleh lalu lintas perdagangan komoditi utama produk perkebunan seperti lada, pala, cengkeh dan rempah-rempah lainnya," ujar Ma'ruf Amin.

Hal ini kemudian berkembang dengan berbagai komoditi seperti kopi, kakao, karet dan kelapa sawit yang tetap menjadi produk utama dalam perekonomian nasional, demikian Wapres menambahkan.

Untuk meningkatkan nilai ekspor sektor pertanian, Wapres mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus menciptakan berbagai langkah terobosan, diantaranya sistem perdagangan internasional yang terbuka. 

Selanjutnya, membangun berbagai prasarana dan sarana penunjang untuk proses produksi, distribusi dan logistik untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan membentuk tata kelola niaga yang menguntungkan produsen dan konsumen, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.

"Dengan adanya sistem perdagangan internasional yang terbuka ini, kita dapat mengatasi hambatan dalam arena perdagangan internasional. Maka perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan akan persyaratan memasuki arena perdagangan pasar global," tutur Ma'ruf Amin.

Di tempat yang sama, Mentan Syahrul, mengatakan optimistis dapat meningkatkan produksi, daya saing dan ekspor komoditas perkebunan dan rempah Indonesia. Hal itu, didasari keberhasilan membangun pertanian yang maju sehingga di masa pandemi hanya sektor pertanian yang tumbuh positif sehingga menjadi penyelamat pertumbuhan perekonomian nasional.

Dia memaparkan, peringatan Hari Perkebunan ke-64 yang dirangkaikan dengan Peluncuran Penetapan Hari Rempah Nasional ini bertujuan untuk mendorong komitmen, motivasi, kreativitas dan partisipasi seluruh stakeholeder perkebunan baik pemerintah, swasta maupun masyarat untuk mengambil peran dalam meningkatkan ekspor perkebunan dalam pemulihan ekonomi. 

"Peringatan ini menjadi momentum kita bangkitkan semangat untuk tingkatkan ekspor komoditas perkebunan dan rempah kita menjadi tiga kali lipat. Dan peringkat Indonesia sebagai penghasil rempah harus naik dari saat ini 10 menjadi 3 atau 2 terbesar dunia," kata Mentan Syahrul.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut