Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons Gibran soal Soeharto dan Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 
Advertisement . Scroll to see content

Wapres: Industri Sawit RI Hadapi Kampanye Hitam di Pasar Global, Harus Dilawan!

Sabtu, 10 Juni 2023 - 13:56:00 WIB
Wapres: Industri Sawit RI Hadapi Kampanye Hitam di Pasar Global, Harus Dilawan!
Wapres Ma'ruf Amin sebut industri sawit RI hadapi kampanye hitam di pasar global, sehingga harus dilawan. (Foto: BPMI Setwapres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan, produk turunan kelapa sawit Indonesia tengah menghadapi kampanye hitam di pasar global. Beberapa negara menilai produk turunan sawit asal Indonesia menyumbang emisi karbon yang besar dan dinilai sebagai industri yang tidak ramah lingkungan alias kotor. 

Wapres menilai, jika ada kampanye negatif terkait produk sawit Indonesia, maka hal itu menurutnya dapat dilawan dengan penyajian data yang lengkap dan faktual sebagai kontra narasi dari kampanye negatif tersebut.

"Sawit buat kita punya makna yang besar, di produk domestik bruto (PDB) kontribusi signifikan sekitar 3 persen, memang kita menghadapi kampanye hitam, seolah-olah sawit itu tidak baik dan merusak lingkungan, ini yang harus dilawan,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/6/2023).

Wapres pun memberi arahan kepada Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi) dan lembaga terkait untuk segera melakukan riset yang berbasis perbandingan guna memberikan informasi kepada masyarakat dunia akan manfaat kelapa sawit, selain upaya tetap menjaga keberlangsungan lingkungan.

“Mestinya dibuat perbandingan dengan lahan yang ditanami kelapa sawit, tanaman kedelai, dan bunga matahari, harus kita mulai, sebagai kontra narasi kampanye negatif," ujarnya.

Ketua Umum Maksi Darmono Taniwiryono sebelumnya melaporkan bahwa kampanye negatif terkait sawit dirasakannya cukup meresahkan karena di lapangan masih banyak persepsi negatif mahasiswa terhadap kelapa sawit yang dituding merusak lingkungan.

“Cukup mengejutkan karena masih ada mahasiswa yang menentang sawit, artinya tugas kami untuk bagaimana membuat informasi yang baik dan dapat diterima masyarakat. Itu tantangan ke depan yang kami rasakan,” tutur Darmono.

Untuk itu, dia mengatakan, yang dilakukan Maksi saat ini adalah memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat akan manfaat kelapa sawit melalui media-media yang popular saat ini.

“Kita dengan humas ini masuk melalui media-media terkini, sekarang ini masyarakat kan itu pegangya handphone, informasi yang Maksi produksi melalui games, kuis agar anak-anak suka dengan sawit,” ucapnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut