Waskita Karya Bakal Jual Jalan Tol untuk Pangkas Utang
JAKARTA, iNews.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana melakukan divestasi pada sejumlah ruas jalan tol. Hal ini dilakukan untuk mengurangi utang Perseroan sebesar Rp77 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya, Wiwi Suprihatno mengatakan, menjual sejumlah ruas tol kepada investor strategis menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah utang Perseroan.
"Utang Waskita saat ini kan total Rp77 triliun, dan ini kan kita berupaya bertahap mengurangi utang, yang tadi kami sampaikan melalui aksi strategis partnership (divestasi ruas tol)," ujar Wiwi, Rabu (5/10/2022).
Dia menambahkan, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima emiten dengan kode saham WSKT sebesar Rp7,9 triliun pada 2021 sebagian dialokasikan untuk retensi ruas jalan tol.
Usai pembangunan sejumlah ruas tol, Waskita Karya kemudian mengoperasikan dan menawarkannya kepada investor yang dipandang strategis. Pada tahap ini, Wiwi berharap, utang perusahaan bisa ditekan atau dikurangi hingga pada level tertentu.
"Di mana PMN itu adalah untuk menyelesaikan ruas tol, setelah jadi itu bisa dioperasikan dan bisa ditawarkan kepada strategis partnership melalui mekanisme divestasi. Tentunya, kami melakukan untuk mengurangi porsi utang sehingga level utang waskita bisa menurun," ucapnya.
Mengutip prospektus Waskita Karya, dana PMN senilai Rp7,9 triliun digunakan untuk modal kerja konstruksi proyek, investasi pembangunan, dan retensi ruas jalan tol. Adapun rincian ruas tol dan alokasi dana PMN dan rights issue di antaranya pertama, Rp3,3 triliun untuk Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Tahap III. Kedua, sekitar Rp1,13 triliun untuk Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
Ketiga, Rp620 miliar untuk Tol Cimanggis-Cibitung. Keempat, sekitar Rp640 miliar untuk Tol Ciawi-Sukabumi. Kelima, sekitar Rp1,06 triliun untuk Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar.
Keenam, sekitar Rp1,22 triliun untuk Tol Pasuruan-Probolinggo. Ketujuh, sekitar Rp200 miliar untuk Tol Pejagan-Pemalang.
Editor: Aditya Pratama