WIKA Tuding Kereta Cepat Bikin Rugi, Bos KCIC Bilang Begini
JAKARTA, iNews.id - PT Wijaya Karya (WIKA) menuding proyek kereta cepat Whoosh bikin keuangan mereka merugi. Sebagai informasi, WIKA merupakan salah satu pemegang saham konsorsium BUMN PSBI dengan kepemilikan 38 persen.
Merespons hal itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi buka suara. Ia pada dasarnya enggan menjawab isu tersebut dan meminta pertanyaan diajukan langsung kepada WIKA.
"Saya pikir tanyakan ke WIKA saja deh. Yang penting kalau di KCIC, WIKA itu sebagai kontraktor, ya kan. Artinya, semua penagihan dari kontraktor itu harus ikuti semua yang ada di klausul di kontrak EPC (Engineering Procurement Construction, semua harus GCG (Good Corporate Governance)," katanya di Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2024),
Sebelumnya, WIKA mengatakan beban bunga utang proyek kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung tergolong cukup tinggi. Hal itu praktis membebani kinerja keuangan perseroan dan berkontribusi dalam mencatatkan rugi pada tahun buku 2023.
Menurut Direktur Utama PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito beban bunga utang proyek Kereta Cepat Whoosh tinggi dan membebani kinerja keuangan emiten bersandi saham WIKA. Akibatnya, perusahaan mencatatkan kerugian konsolidasi hingga Rp56 triliun.
"Pertama adalah beban bunga yang memang cukup tinggi. Yang kedua adalah beban lain-lain di antaranya mulai tahun 2022 itu kita juga sudah mulai mencatat adanya kerugian dari PSBI atau Kereta Cepat yang tiap tahun juga cukup besar, Pak. Jadi kira-kira gitu, Pak," jelas Agung.
Editor: Puti Aini Yasmin